KOMPAS.com - Tanaman Basil atau Ocimum basilicus sejak zaman dahulu kala memiliki khasiat penyembuhan dari beragam penyakit.
Jika ditelusuri sejak zaman kuno, Basil rupanya menyimpan kisah yang melegenda.
Baca juga: 6 Bahan Pengganti Basil untuk Masakan yang Mudah Didapat
Basil diceritakan sebagai tanaman takhayul yang dianggap ajaib di masa Yunani dan Romawi.
Dilansir dari Ancient Origins, nama Basil sendiri berasal dari bahasa Yunani "basilikos" yang artinya "ramuan yang layak bagi seorang raja".
Filsuf dan ahli botani Yunani Theophrastus, pada abad ke-3 SM menyebut tanaman yang masih kerabat kemangi dan mint ini dibawa dari India ke Barat oleh para pedagang rempah-rempah Mesir, Yunani, dan Romawi.
Karena rasa dan aromanya yang khas, mereka meyakini bahwa Basil merupakan tanaman magis.
Orang Yunani dan Romawi percaya bahwa, Basil dapat tumbuh subur dan sehat jika disemai dengan disertai penghinaan dan kutukan.
Basil dipercaya orang Yunani memiliki kekuatan untuk membantu dalam ramalan dan alat untuk mendeteksi penyihir atau makluk gaib.
Sementara, orang Romawi mempersembahkan Basil untuk Venus karena dianggap suci sehingga dalam proses semai dan panen perlu mengikuti ritual khusus.
Venus adalah salah satu dewi yang terkenal dalam sejarah mitologi Romawi. Dewi ini diasosiasikan dengan cinta dan kecantikan.
Baca juga: 6 Kesalahan Umum Menggunakan Basil untuk Masakan
Belakangan Basil dijadikan simbol cinta sejati karena karena bijinya memiliki karakter afrodisiak yang kuat.
Afrodisiak merupakan zat yang mampu meningkatkan gairah seksual.
Para pemanen tanaman suci ini harus menjalani ritual penyucian yang ketat.
Mereka harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengumpulkan tanaman ini di air dari tiga mata air yang berbeda, mengenakan pakaian yang bersih, menjaga jarak dari orang yang tidak suci (misalnya, wanita saat haid) dan tidak menggunakan alat logam untuk memotong batang.
Kesucian Basil juga dijunjung tinggi oleh orang Mesir yang menggunakannya untuk persiapan balsem yang digunakan dalam pembalseman orang mati.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.