Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebo Bule Keraton Solo Terpapar PMK, Kirab Malam 1 Suro Kota Solo Terancam Tanpa Mereka

Kompas.com - 24/07/2022, 23:01 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kirab malam satu suro Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, terancam tanpa Kebo (Kerbau) Bule keturunan Kiai Slamet.

Kondisi ini, menyusul setelah terpaparnya tujuh ekor Kebo Bule dan dua ekor mati karena penyakit mulut dan kuku (PMK), Minggu (24/7/2022).

Dua ekor kebo bule milik keraton yang mati itu berusia 20 tahun berjenis kelamin betina bernama Apon pada, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Kebo Bule Milik Keraton Surakarta Mati Terpapar PMK, Bagaimana Kirab Malam 1 Suro Nanti?

Kemudian, kebo bule berusia dua hari, anak Nyai Juminten ini mati pada Minggu (24/7/2022). Sedangkan rencana kirab malam satu suro jatuh pada 29 Juli 2022, mendatang.

"(Kebo Bule ikut kirab) Dari Dinas tidak bisa dan sayang lah, masih dalam pemulihan jalannya. Ini saja masih pincang-pincang," kata Ketua Paguyuban Alun-alun Selatan, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai, Minggu (24/7/2022)

Saat ini total ada tujuh kebo bule yang terpapar PKM dari 18 kebo bule yang dimiliki Keraton Kasunanan Solo.

"(Tujuh kebo bule terpapar PMK) Kemarin itu diperiksa disuntik dan berikan vitamin," jelasnya.

Lanjut GKR Timoer Rumbai, terkait kondisi anak dari Nyai Juminten yang mati sore tadi menurun sejak kelahirannya, dan diduga terpapar PMK dari ibunya.

"Memang si Ibunya (Nyai Juminten) terkena PMK kemudian kondisinya lemah, kondisi bayinya juga lemah dari kemarin sampai tadi enggak mau nyusu. Tadi siang masih mau minum susu, karena setiap dua jam sekali memang harus dikasih susu ya," kata GKR Timoer.

Baca juga: Terinfeksi PMK Kebo Bule Keraton Surakarta Mati, Begini Perawatan Hewan Terpapar

Kebo bule keturunan Kiai Slamet itu mati sekitar pukul 17.00 WIB, kemudian langsung dimandikan dan dikafani lalu dikubur di sekitaran Kandang Mahesa

"Ibunya kena PMK, mungkin ya sudah ada indikasi ke sana cuman kan karena masih terlalu dini dan terlalu kecil kita bisa belum bisa mendeteksi gitu," ucapnya.

"Belum ada sepasar (tujuh hari) belum ada nama, rencananya setelah sepasar harusnya dikasih nama," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, Penyuntikan vaksin PMK kebo bule dilakukan oleh tim dokter hewan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Solo, Jawa Tengah.

Mengenai apakah kerbau-kerbau itu memungkinkan untuk dikirab pada malam 1 Suro, kata Agus masih harus menunggu perkembangan kondisi kesehatan kerbau.

Baca juga: Asal-Usul Kebo Bule, Hewan Milik Keraton Surakarta yang Dianggap Keramat

Sebab, jika dipaksakan dikirab, justru akan memperburuk kondisi kesehatan kerbau yang masih masa pemulihan dari sakit tersebut.

"Kita lihat dulu perkembangannya sampai hari Kamis atau Jumat. Kalau dipakai untuk kirab kasihan juga kerbaunya karena baru masa pemulihan dan kesembuhan," ungkap Kepala Bidang Veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Solo Agus Sasmita.

Agus mengungkap masa pemulihan kerbau bule yang terjangkit PMK membutuhkan waktu sekitar dua pekan. Tetapi, kalau kondisinya parah bisa sampai satu hingga dua bulan.

Di samping itu, jelas Agus kondisi kandang dan pakan juga dapat mempengaruhi waktu pemulihan hewan ternak yang terjangkit PMK. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com