TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Kapten Kapal Feri Marina 2, Ali kembali memutar balik arah kapalnya, Sabtu (9/7/2022) siang.
Padahal, kapal yang datang dari Batam itu sedikit lagi bersandar di Dermaga Pelabuhan Sri Bintan Pura, Kota Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Penyebab Ali putar balik karena ada sebuah benda aneh yang mengapung dan mencurigakan di perairan depan Taman Gurindam XII.
Setelah diperhatikan secara seksama, ternyata benda tersebut adalah sesosok mayat anak laki-laki.
"Ternyata memang mayat anak-anak," kata Ali, di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Stok Kambing di Tanjungpinang Terbatas, Hewan Kurban Diganti Sapi
Mengetahui hal itu, Ali kemudian menghubungi Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tanjungpinang melalui radio.
Petugas KSOP Tanjungpinang segera menuju lokasi menggunakan boat kayu atau boat pancung, dan mengevakuasi jenazah tersebut ke daratan.
Saat ditemukan, jenazah hanya memakai celana pendek berwarna abu-abu. Di pelipisnya terdapat goresan luka.
Jenazah lalu dibawa petugas ke Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Raja Ahmad Tabib Kepri.
Aparat kepolisian dan KSOP Tanjungpinang juga mencari informasi apakah ada penumpang kapal yang kehilangan anaknya.
"Belum ada laporan kehilangan anak di atas kapal keberangkatan Batam-Tanjungpinang. Kami sudah cek dari kapal pagi," kata Kapolsek Khusus Kawasan Pelabuhan (KKP) Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, AKP Zubaidah.
Setelah dibawa ke RSUP Raja Ahmad Tabib jenazah divisum.
Hasilnya tidak ada tanda-tanda kekerasan dan penyebab kematian karena tenggelam.
Keluarga korban juga mendatangi rumah sakit setelah mendapatkan informasi dari media sosial.
Diketahui korban bernama Junaidi Apriansyah (9) warga Jalan Sukarno Hatta, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Menurut ibu korban, Kurniyanti, anaknya tidak terlihat sejak Jumat (8/7/2022) sore.
Baca juga: Geger, Warga Temukan Mayat Tanpa Identitas di Sungai Bango Malang
Terakhir korban meminta izin untuk melaksanakan salat di masjid di Jalan Sukarno Hatta.
Namun, hingga malam harinya, korban tak kunjung pulang. Pihak keluarga juga berusaha mencari, tapi tidak ketemu.
"Rencananya mau lapor polisi hari ini," sebut Kurniyanti.
Korban juga sering berenang bersama saudara kandungnya di Perairan Tugu Pensil.
"Saya sudah saya larang. Tidak tahu kawannya yang mana yang ngajak berenang lagi," ujar Kurniyanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.