Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu Ibu 4 Anak di Pangandaran, Diizinkan Suami Jadi PSK untuk Lunasi Utang Keluarga ke Rentenir

Kompas.com - 17/06/2022, 05:00 WIB
Reni Susanti

Editor

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Ibu empat orang anak menceritakan kisah pilu hidupnya hingga berakhir menjadi pekerja seks komersial (PSK) di warung-warung remang Pangandaran, Jawa Barat.

Sebut saja perempuan tersebut Ani, 26 tahun. Ia terpaksa menjadi wanita pemuas laki-laki hidung belang untuk menghidupi keempat anaknya dan melunasi utang dia dan suaminya ke rentenir.

Masa kecil

Sejak kecil, ayah Ani meninggal dunia dan ibunya memutuskan menikah lagi. Hubungannya dengan ayah tirinya terbilang kurang baik.

Bahkan, kehidupan keluarganya nyaris berantakan setelah ibunya pergi merantau menjadi TKI di Taiwan.

Baca juga: Diduga Mabuk, Pengendara Motor Honda Beat Tabrak Astrea Grand di Jalur Kalipucang-Pangandaran, 2 Orang Tewas

Ani menikah muda dengan suami pertama dan dikaruniai satu anak. Ia kemudian menikah lagi dengan suami kedua pada 2017 dan dikarunia tiga anak sehingga anaknya menjadi empat.

Ia dan suaminya pernah merantau ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dan bekerja menjadi tukang servis sofa.

Selama di Kupang, usaha yang ia geluti bersama sang suami terbilang lancar dan hasil usahanya bisa menghidupi kebutuhan keluarganya selama 13 tahun.

"Alhamdulillah waktu saya di Kupang usaha suami lancar, namun setelah wilayah Kupang NTT dilanda bencana tsunami, usaha saya pun hancur terhantam tsunami," ucap Ani, seperti dikutip Tribun Jabar, Rabu (15/6/2022).

Utang ke rentenir

Akhirnya mereka memutuskan pulang ke tempat orangtua Ani di daerah Jawa Tengah. Suaminya sendiri orang Jawa Timur.

Baca juga: Rayakan Kelulusan Zara, Ridwan Kamil Ajak Putrinya Naik Motor dan Belikan Es Krim

Selama tinggal di kampung halamannya, sang suami menganggur karena tidak punya keahlian lain selain menjadi tukang servis sofa.

"Suami saya tidak bekerja (menganggur) selama setahun karena tidak punya kenalan di sini dan suami saya tidak punya keahlian lain selain servis sofa," ujarnya.

Untuk modal usaha, Ani meminjam sejumlah uang kepada beberapa orang rentenir dengan total nominal Rp 42 juta.

"Saya meminjam uang untuk modal usaha ke enam orang, ke rentenir dengan jumlah puluhan juta rupiah untuk buka usaha servis sofa dan sisanya untuk saya jualan sayur keliling," ucap dia.

Namun, usaha yang mereka jalankan tidak berjalan mulus. Usaha suaminya sepi pelanggan. Usaha yang ditekuni Ani menjual sayur keliling pun tidak laku hingga banyak sayuran sering busuk.

Baca juga: Kenang Sosok Eril Anak Ridwan Kamil, Pengurus Panti: Saya Kira Staf Gubernur

Sementara itu, setiap hari para penagih utang terus berdatangan, dan ia pun bingung cara menutupnya karena usaha dia dan suaminya bangkrut.

Tidak sedikit, para penagih utang atau rentenir datang dan memaki-maki Ani dengan bahasa kotor karena tidak bisa membayar utang.

"Saya dimaki-maki sama rentenir dengan kata-kata kasar dan sering diancam," ucapnya.

Suami tidak bertanggung jawab

Ani merasa kebingungan. Suaminya tidak mau bertanggung jawab atas utangnya. Semua tagihan diserahkan kepada Ani sendirian.

Di tengah rasa lelahnya menjalani semua nasib, ia memberanikan diri menjadi wanita penghibur di warung remang-remang di wilayah Pangandaran.

Ia telah meminta izin kepada suaminya dan suaminya pun mengizinkan Ani menjadi wanita penghibur dengan catatan utangnya bisa lunas.

Baca juga: Cerita Ibu 4 Anak Jadi Pekerja Seksual di Pangandaran agar Bisa Bayar Utang Puluhan Juta Rupiah

"Silakan kamu cari duit buat lunasin utang. Mau jadi PSK juga ya enggak apa-apa, yang penting utangnya lunas dan setelah utang lunas, kamu boleh kembali lagi," ucap Ani menirukan ucapan suaminya.

Mendengar kata-kata yang keluar dari mulut suaminya, Ani merasa sakit hati karena suaminya tega mengizinkan istrinya menjadi wanita penghibur.

"Mana ada suami orang lain yang tega melihat istrinya dengan laki-laki lain, tapi suamiku malah mengizinkan aku menjual diri demi membayar utangnya," ucapnya sambil meneteskan air mata sedihnya.

Padahal, uang yang dipinjam dipakai buat suami buka usaha servis sofa dan jualan sayur keliling.

"Bukannya mengusahakan istri, justru suami bilang kepada rentenir, masalah utang itu tanggung jawab istri. Jadi, kalau tidak bisa bayar utang, terserah mau dipenjarakan atau apa juga saya tidak peduli," kata Ani menirukan ucapan suaminya sambil menangis.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Getir Ibu 4 Anak, Jadi PSK di Pangandaran Demi Bayar Hutang dan Suaminya Membiarkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com