Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah di Semarang Ini Penuh Sampah, Hampir Selebar Lapangan Sepak Bola

Kompas.com - 03/03/2022, 13:32 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - "Pulau Sampah". Begitulah warga Kampung Tambakrejo, Tanjung Mas, Kota Semarang menyebut hamparan sampah yang ada di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Kota Semarang.

Jika dilihat, kumpulan sampah yang berada di BKT itu seperti pulau tersendiri dengan sampah yang luasannya sebesar lapangan sepak bola.

Sampah-sampah tersebut tak hanya datang dari Kota Semarang, melainkan juga datang dari daerah lain terutama ketika musim hujan.

Baca juga: Tentang Sampah Plastik, Tottenham Hotspur Sudah Mengambil Langkah

Sampai saat ini, tebal sampah tersebut sudah sampai 5 meter dari dasar sungai. Diperkirakan, sampah-sampah tersebut bakal semakin tinggi jika dibiarkan.

Anggota Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah, Iqbal Alma mengatakan, awalnya daerah yang dinamakan Pulau Sampah itu adalah mangrove.

"Namun, beberapa tahun yang lalu mengrove tersebut dihilangkan karena pelebaran Sungai BKT,"jelasnya saat ditemui di Pulau Sampah, Kamis (3/3/2022).

Yang awalnya sabuk hijau untuk melindungi gelombang laut, kawasan tersebut kini berganti sekumpulan sampah yang menganggu nelayan.

"Ini kalau tak benar-benar paham, nelayan yang lewat jalur ini pasti macet karena baling-balingnya nyangkut sampah," keluhnya.

Jika dibiarkan, tempat tersebut tak hanya menjadi Pulau Sampah, melainkan berubah nama menjadi bukit sampah.

Baca juga: Viral, Twit soal Tukar Sampah Bisa Jadi Uang Tunai, Ini Caranya!

"Ini beberapa lokasi sudah seperti bukit, karena datarannya cukup tinggi," ujarnya.

Jika dia lihat, mayoritas sampah yang ada di Pulau Sampah merupakan sampah rumah tangga sejenis plastik. Selain itu, juga ada pecahan kaca yang cukup berbahaya.

"Ini sebenarnya macam-macam, yang bahaya itu kalau ada kaca atau besi yang tajam. Namun yang paling banyak itu sampah plastik," paparnya.

Sebenarnya, Walhi, warga dan mahasiswa pernah melakukan upaya pembersihan di lokasi tersebut. Namun, upaya tersebut seperti sia-sia karena sampah yang datang tak terbendung.

"Usaha kami jadinya sia-sia, kita tak bisa kontrol sampah yang datang," katanya.

Adanya Pulau Sampah juga berdampak pada populasi ikan di sekitar BKT. Sejak adanya pulau tersebut popilasi ikan semakin berkurang.

Baca juga: Cerita Maret, Ubah Sampah Plastik Jadi Kerajinan Bernilai Jutaan Rupiah

"Yang ada itu bukan ikan, melainkan sampah," tegasnya.

Sebenarnya, dia sudah beberapakali mengirimkan laporan ke dinas terkait tentang adanya sampah tersebut. Namun, sampai saat ini belum ada tindakan.

"Saya sudah sering kirim foto melalui website pengaduan dinas terkait namun belum ada tindakan," katanya.

Selain populasi ikan, sampah-sampah tersebut juga berpotensi menyebabkan dampak kesehatan bagi masyarakat.

Pasalnya biota laut yang ditangkap nelayan dari sekitar tumpukan sampah kemungkinan telah tercemar.

Salah satu kandungan yang mungkin mencemari hasil tangkapan di sekitar tumpukan sampah adalah mikroplastik.

"Mikroplastik dimakan ikan kemudian ikannya dikonsumsi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com