Bakat penggemar klub Spanyol, Barcelona, itu sudah terlihat sedari kecil.
Meskipun awalnya hanya sekadar bermain sepak bola bersama teman-teman sebaya, namun saat kelas 5 SD, Dimas sudah diajak bermain di Piala Kemenpora untuk tingkat SMP.
Kepiawaiannya dalam mengolah si kulit bundar itu juga membuat Dimas diundang untuk bersekolah di SMP Negeri 6 Tanjungpinang, tanpa dikenai biaya masuk.
"Maunya itu sekolah di SMP 2. Tapi diundang Kepala Sekolah SMP 6, masuk tak usah bayar. Dimas pilih sekolah yang gratis-gratis saja. Di situ juga baru sadar sepak bola bukan sekadar cari keringat saja, tapi bisa berprestasi," ujar penggemar Sergio Ramos dan Cristian Gonzales itu.
Baca juga: PSSI Setujui Permintaan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia Batal Tanding di FIFA Matchday Maret
Setelah itu, prestasi Dimas terus menanjak.
Berbagai kejuaraan sepak bola usia pelajar dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional, diikuti oleh Dimas.
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kepri juga melihat bakat Dimas.
Ia kemudian dipanggil Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Kepri.
Sejak saat itu, Dimas mulai tinggal dan hidup di asrama PPLP. Dia juga mendapatkan bantuan rutin untuk semua perlengkapan sepak bola dari PPLP.
Dimas Dinanda menjadi satu-satunya atlet sepak bola asal Kota Tanjungpinang yang dipanggil memperkuat Timnas U-16.
Dengan tinggi 175 sentimeter dan berat badan 75 kilogram, Dimas akan nemperkuat Timnas pada posisi bek tengah.
"Dapat kabar, katanya (di Jakarta) tidak ada seleksi lagi," kata Dimas.
Dimas awalnya mengikuti seleksi tingkat Kota Tanjungpinang di Stadion Dompak, pada Mei 2021.
Dari 100 orang yang ikut, sebanyak 11 orang dinyatakan lanjut ke tingkat Provinsi, termasuk Dimas.
Kemudian, pada Juni 2021, Dimas mengikuti seleksi tingkat Provinsi Kepri di Kota Batam.
Seleksi ini dilakukan oleh PSSI.
Baca juga: Mengetahui Program Latihan Timnas U-16, dari Fisik hingga Public Speaking
Akhirnya, pada Jumat (25/2/2022), Dimas mendapatkan kabar baik dari Kepala Dispora Provinsi Kepri, Maifrizon.
"Dimas ditelepon pribadi Pak Kadispora. Itu pagi, Jumat sekitar jam 09.00. Katanya, 'kamu dipanggil untuk Timnas'. Beliau 'berpesan, 'persipkan diri kamu untuk berangkat," kenang Dimas.