PURWOREJO, KOMPAS.com - Kapolres Purworejo, AKBP Fahrurozi, tak ingin menanggapi terlalu jauh soal laporan yang dilayangkan terhadapnya terkait pengamanan di Desa Wadas, Kecamatan Bener beberapa waktu yang lalu.
Fahrurozi menyatakan, yang menjadi fokusnya saat ini adalah menjaga harkamtibmas dan menciptakan kerukunan di Desa Wadas.
Laporan tersebut diketahui dilakukan pada Jumat (25/2) oleh Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) yang didukung oleh LBH Yogyakarta, YLBHI, WALHI, PBHI, KPA, dan sejumlah kelompok masyarakat sipil lainnya.
Baca juga: Warga Wadas Lakukan Aksi di Depan Mabes Polri dan Laporkan Kapolda Jateng Ke Propam
Warga dan sejumlah kelompok tersebut melaporkan Kapolda Jateng, Wakapolda Jateng, Kapolres Purworejo, dan Wakapolres Purworejo ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
Kapolres mengemukakan, untuk masalah laporan tersebut menurutnya sudah cukup dijawab oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah. Dikatakan, saat ini pihaknya hanya ingin fokus menjaga Harkamtibmas dan mengembalikan kerukunan antar warga di Wadas.
"Terkait masalah laporan hal tersebut sudah dijawab Kabid Humas dan sudah cukup jelas Mas, kalau sekarang kita fokusnya adalah menjaga harkamtibmas dan menciptakan suasana rukun antar warga," ungkap Kapolres saat dikonfirmasi melalui awak media melalui saluran telepon, Senin (28/2/2022) malam.
Menurutnya, hal terbaik yang harusnya dilakukan saat ini adalah menciptakan keharmonisan di Desa Wadas bukan malah terus memperkeruh suasana di Wadas.
Pihaknya juga menginginkan, saat ini semua kalangan jangan hanya melihat dan membahas perbedaan pendapat disana, namun juga harus membahas solusi menciptakan kerukunan di Wadas.
"Nah itu Mas, jadi lebih baik kita bahas masalah menciptakan kerukunan warga dan juga keharmonisan disana terlepas perbedaan pendapat antara setuju dan tidak setuju," katanya.
Sebelumnya, pendamping hukum warga penolak penambangan quarry di Wadas sebagai material pembangunan Bendung Bener, Tuson Dwi Hariyanto membenarkan Kapolres Purworejo telah dilaporkan ke Propam Polri.
"Iya benar hari ini Kapolda, Wakapolda, Kapolres, Wakapolres kami laporkan ke Bareskrim Polri, kami laporkan atas persitiwa kerusuhan Wadas," ungkap Tuson Dwi Hariyanto saat dikonfirmasi melalui saluran telepon, Jumat malam (25/2/2022)
Tidak tanggung-tanggung, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga turut dilaporkan karena pengukuran tanah di Wadas beberapa waktu lalu dinilai atas perintah sang gubernur.
"Pak Ganjar juga kami laporkan, karena itu (pengukuran tanah) atas perintah pak Ganjar," katanya.
Baca juga: Polda Jateng soal Rekomendasi dan Temuan Komnas HAM tentang Wadas: Dijadikan Bahan Evaluasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.