Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Singkat dan Pesan Moral Dongeng Timun Mas Asal Jawa Tengah

Kompas.com - 21/02/2022, 06:15 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Legenda Timun Mas berasal dari Jawa Tengah.

Legenda ini bercerita tentang Mbok Sirni yang mendapatkan biji timun ajaib dari Buto Ijo. Biji tersebut menjadi seorang anak, yaitu Timun Mas.

Legenda Timun Mas

Mbak Sirni adalah seorang janda yang menginginkan seorang anak supaya dapat membantunya bekerja.

Suatu hari, ia didatangi raksasa yang akan memberinya anak. Syaratnya, saat anak tersebut berumur 17 tahun harus diserahkan kembali padanya untuk disantap.

Mbok Sirni Setuju. Raksasa memberi biji mentimun agar ditanam dan dirawat. Setelah dua minggu, salah satu dari mentimun yang ditanam tersebut berbuah paling besar dan berkilau keemasan.

Lalu, Mbak Sirni membelah ketimun tersebut dengan hati-hati. Tanpa diduga, isi mentimun itu adalah seorang bayi cantik yang diberi nama Timun Mas.

Baca juga: Timun Mas The Musical, Nonton Teater Sekaligus Berdonasi untuk Panti Asuhan

Waktu berlalu, Timun Mas tumbuh menjadi gadis nan jelita.

Suatu hari datang raksasa untuk menagih janjinya. Mbok Sirni amat takut kehilangan Timun Mas, ia mengulur janji supaya raksasa datang dua tahun lagi.

Raksasa menyetujui. Ia berpikir semakin dewasa, Timun Mas semakin enak disantap.

Mbok Sirni semakin sayang sama Timun Mas. Di sisi lain, ia merasa cemas dan sedih kalau teringat janjinya.

Suatu malam Mbak Sirni bermimpi. Dalam mimpinya itu disebutkan bahwa agar anaknya selamat maka ia harus menemui petapa di Gunung Gundul.

Tanpa berpikir panjang, paginya Mbok Sirni langsung pergi ke Gunung Gundul bertemu petapa yang memberinya empat buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam, dan terasi sebagai penangkal.

Sesampai di rumah, Mbok Sirni memberikan keempat bungkusan dari petapa tadi kepada Timun Mas dan memintanya berdoa.

Baca juga: Cara Timun Mas Menyelamatkan Diri dari Raksasa, Jawaban Sola TVRI

Paginya raksasa datang lagi untu menagih janji. Timun Mas diminta keluar melalui pintu belakang oleh Mbok Sirni.

Raksasa melihat Timun Mas keluar dari pintu belakang, ia mengejarnya. Dalam pelariannya, Timun Mas teringat dengan keempat bungkusan yang disimpannya.

Ia pun menebar biji mentimun di hutan.

Ajaib, biji mentimun menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasa memakan buah mentimun yang menambah tenaganya.

Lalu Timun Mas menabur jarum. Dalam sekejab, jarum berubah menjadi pohon-pohon bambu yang sangat tinggi dan tajam.

Pohon tersebut melukai kaki raksasa, namun raksasa terus mengejar dengan kaki berdarah-darah.

Melihat raksasa masih mengejarnya, Timun Mas membuka bungkusan garam dan menaburkannya. Seketika, hutan menjadi lautan luas. Raksasa mampu melewatinya.

Baca juga: Menceritakan Kembali Dongeng Timun Mas untuk Kids Zaman Now

Terakhir, Timun Mas membuka terasi, seketika terbentuklah lautan yang mendidih. Raksasa tidak mampu menyelamatkan diri, ia meninggal dalam lautan lumpur itu.

Akhirnya, Timun Mas mengucap syukur dan dia bisa hidup bahagia dengan Mbok Sirni.

Pesan Legenda Timun Mas

Setiap masalah ada jalan keluarnya. Asalkan, kita mau berusaha dan berdoa saat menghadapinya. Sebab, Tuhan adalah penentu segalanya.

Sumber: digilib.uns.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com