Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disambar Petir, 1 Buruh Tani Meninggal dan 1 Kritis

Kompas.com - 04/02/2022, 22:14 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com- Satu buruh tani meninggal dunia, dan satu kritis akibat disambar petir saat sedang berteduh di gubuk di sebuah pematang sawah, Jumat (4/2/2022) pukul 13.30 Wita.

Peristiwa ini terjadi di Dusun Brang Beru, Desa Buin Baru, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa, NTB.

Baca juga: Terseret Ombak, Jenazah Pemuda Asal Sumbawa Ditemukan 2 Hari Kemudian

Kronologi

Kasi Humas Polres Sumbawa, AKP Sumardi yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Ia menyebutkan, korban Ahmad (32) bersama enam orang temannya yang merupakan buruh tani, bertugas membersihkan sawah di area persawahan Dusun Brang Beru, Desa Buer.

Saat hujan lebat disertai angin kencang, mereka berteduh. Ahmad, memilih berteduh di bawah sebuah gubuk.

Tiba-tiba petir menyambar. Sambaran petir menyebabkan Ahmad meninggal di tempat.

Sedangkan Zainuddin mengalami luka berat (kritis) karena terkena reruntuhan atap gubuk.

Baca juga: Bupati Sumbawa Tunggu Tim Teknis Tentukan Titik Lokasi Balap MXGP

Evakuasi

Lebih jauh, sambungnya, anggota Polsek Buer yang mendapatkan laporan tersebut langsung mengevakuasi korban bersama warga.

Sementara, korban yang mengalami luka-luka dirawat intensif di Puskesmas setempat.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Bintang Bano di Sumbawa Barat

Atas permintaan keluarga, jenazah korban langsung dibawah ke rumah duka di Desa Pukat, Kecamatan Utan.

"Keluarga korban menolak lakukan otopsi dan menganggap kejadian itu sebagai musibah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com