SORONG, KOMPAS.com - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengecam serangan kelompok separatis teroris (KST) yang menyebabkan seorang prajurit TNI gugur.
Nyoman menegaskan, insiden itu tak akan menyurutkan semangat perjuangan TNI mempertahankan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Papua Barat.
"Selangkah pun kami tak mundur dengan serangan ini, kami akan tetap berjuang untuk mempertahankan kedaulatan NKRI," kata Nyoman Cantiasa seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima dari Kapendam XVII/Kasuari, Kamis (20/1/2022).
Sementara itu, Kapendam XVII/Kasuari Kolonel Arm Hendra Pesireron mengatakan, Kodam Kasuari berduka atas gugurnya Serda Miskel Rumbiak dalam serangan di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
“Pangdam juga menyampaikan bahwa dirinya mengutuk keras pelaku penyerangan lima prajurit TNI saat melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat,” kata Hendra.
Baca juga: Seorang Prajurit TNI Tewas dalam Baku Tembak dengan TPNPB di Maybrat
Hendra menyebut, Kodam XVII/Kasuari kehilangan seorang prajurit TNI asal Raja Ampat yang merupakan salah satu putra terbaik yang mengabdi demi Tanah Air.
"Kami kehilangan satu putra asli Papua dari Raja Ampat, marga Rumbiak Saereri, putra terbaik bangsa Sersan Dua Miskel Rumbiak yang mengabdi untuk tanah dan masyarakatnya, namun diperlakukan tidak manusiawi oleh KST Papua," ujar Kapendam.
Serda Miskel Rumbiak bersma empat anggota TNI lainnya diserang KST saat melaksanakan tugas pembinaan teritorial di Distrik Aifat Timur.
"Prajurit Yonzipur 20/PPA sedang membangun sarana jembatan penyeberangan, satu-satunya akses penghubung antara Kampung Fan Khario dan kampung Kamat di Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, tapi mereka lalu diserang KST Papua," ujar Kapendam.