Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penganiaya Sopir Bus Feeder BST di Solo Ditangkap, Pelaku Mengaku Hilang Kendali

Kompas.com - 23/12/2021, 19:22 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com- BA (23) pemukul pengemudi angkutan pengumpan (feeder) Bus Solo Trans (BST) di Kawasan Serengan, Solo, Jawa Tengah, ditangkap polisi.

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan pelaku ditangkap dua hari atau pada Selasa (21/12/2021) setelah videonya diduga memukul sopir feeder BST viral di media sosial (medsos).

Peristiwa dugaan pemukulan tersebut terjadi pada Minggu (19/12/2021) sekitar pukul 18.01 WIB.

"Tersangka ditangkap atas dua alat bukti yang sah yang diperoleh penyidik setelah melakukan gelar perkara penentuan tersangka," kata Ade di Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Sopir BST yang Diduga Minta Foto Penumpang via WhatsApp Akhirnya Dipecat

Dugaan pemukulan itu terjadi ketika pelaku berpapasan dengan korban Sudibyo warga Mojosongo yang saat itu mengemudikan angkutan feeder BST di Jalan Moh Yamin.

Pelaku mengira pada saat kejadian jalan tersebut sudah berlaku dua arah.

Diketahui jalan tersebut berlaku satu arah dari timur ke barat dari pukul 06.00-18.00 WIB.

"Karena melihat ada kendaraan yang melaju dari arah berlawanan dari timur ke barat sedangkan korban melajukan kendaraan dari barat ke timur kemudian memberikan peringatan dim (lampu jauh) kepada pengendara sepeda motor. Itu yang membuat tersangka jengkel kepada korban," kata dia.

Baca juga: Driver BST Diduga Minta Foto Penumpang via WhatsApp, Gibran: Ini Memalukan, Pecat Saja

Karena jengkel diberikan peringatan lampu jauh, pelaku akhirnya mengejar korban.

Pelalu memalangkan sepeda motornya di depan mobil angkutan yang dikemudikan korban.

"Tersangka mengetuk kaca mobil korban setelah dibuka kacanya tersangka langsung melayangkan pukulan ke arah pipi kanan korban. Kemudian yang kedua tersangka BA ini melayangkan helm yang digunakan ke arah kepala korban yang mengakibatkan pelipis kanan korban memar dan robek," katanya.

Pelaku dijerat Pasal 351 ayat 1 Juncto Pasal 335 ayat 1 ke 1 KUHP dengan ancaman penjara paling lama dua tahun penjara dan dilakukan penahanan di Polresta Solo.

BA mengatakan dirinya melakukan dugaan pemukulan terhadap korban karena bermula dirinya menaiki sepeda motor berjalan dari barat ke timur.

Dari arah timur ke barat dua kendaraan bermotor. Tiba-tiba mobil angkutan yang dikemudikan korban menyalip dua kendaraan di depannya sehingga membuatnya kaget.

"Saya bingung. Awalnya saya yang ngedim lampu pertama untuk memperingati Pak Sudibyo kalau nyalip pakai lampu sein. Tapi Pak Sudibyo malah balas ngedim. Saya bingung kalau ke kanan saya bisa nabrak sama orang di kanan saya tapi kalau ke kiri bisa nabrak ruko di kiri saya," katanya.

Baca juga: Video Viral Pengemudi Feeder Dipukul Pengendara Motor di Solo, Operator: Sudah Kita Laporkan Polisi

Dia mengatakan mengejar korban kerena terbawa emosi. BA kemudian putar balik kendaraannya dan mengejar lalu melakukan pemukulan kepada korban.

"Saya waktu itu baru kerja posisi saya baru mau mengambil barang," ungkap dia.

Dia mengaku menyesal dan bersalah setelah kejadian tersebut.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya dari hati saya. Dan saya juga meminta maaf kepada Pak Sudibyo yang telah saya pukul. Saya waktu itu sudah hilang kendali," ucap dia.

Baca juga: Beredar Video Oknum Anggota Provos TNI Pukul Polwan di Sumsel

Sebelumnya diberitakan, seorang pengemudi angkutan pengumpan BST diduga dipukul oleh pengendara motor di kawasan Jalan Moh Yamin Kelurahan Jayengan, Serengan, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (19/12/2021) sekitar pukul 18.01 WIB.

Aksi pemukulan itu terekam kamera CCTV yang terpasang di dalam feeder dan viral di media sosial (medsos).

 

Video itu diunggah dalam akun Instagram @ics_infocegatansolo sekitar empat jam yang lalu dan telah disukai lebih dari 2.700 pengguna akun Instagram.

Dalam video yang diunggah, pengendara motor berjenis kelamin laki-laki itu menghentikan kendaraannya tepat di depan Feeder.

Dia menggedor kaca pintu Feeder dan kemudian membukanya. Pria itu langsung memukul dengan menggunakan tangan kanannya dan mengenai pelipis pengemudi feeder BST.

Baca juga: Gibran Tanggapi Penumpang BST yang Curhat di Medsos: Tolong DM

Pengemudi feeder BST itu hanya terdiam dan tidak melakukan perlawanan.

Project Manager PT Transportasi Global Mandiri Solo, Suyanta selaku operator Feeder Solo menceritakan kronologis dugaan pemukulan yang dialami pengemudi feeder.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (19/12/2021) sekitar pukul 18.01 WIB angkutan Feeder yang dikemudikan Sudibyo berjalan dari arah timur kawasan Srabi Notosuman Kelurahan Jayengan, Serengan menuju ke barat Jalan Gatot Subroto.

Dari arah barat ke timur ada kendaraan bermotor dengan melaju kencang. Pengemudi Feeder kemudian menyalakan lampu jauh dan membunyikan klakson.

"Sesampaikanya di perempatan Srabi Notosuman sopir saya ke kanan ada titik bus stop semua Feeder berhenti. Setelah itu maju sekian menit pengendara motor yang diklakson tadi balik arah menghadang, memberhentikan sopir saya," kata Suyanta dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Senin.

Baca juga: Driver BST Diduga Minta Foto Penumpang via WhatsApp, Gibran: Ini Memalukan, Pecat Saja

Pengendara motor itu menghentikan kendaraannya di depan bus. Pengendara motor itu kemudian melakukan dua kali pemukulan terhadap pengemudi bus.

"Pertama menggunakan tangan kosong kena di atas telinga dan kedua memukul menggunakan helm menyebabkan kepala sopir saya sedikit benjol dan mengeluarkan darah meskipun tidak banyak," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com