Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Relawan di Gunung Semeru Berlarian Saat Awan Panas Turun, Ini Penjelasan BPBD Lumajang

Kompas.com - 16/12/2021, 13:17 WIB
Muchlis,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.om - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah relawan di Gunung Semeru berlarian, beredar di grup WhatsApp dan media sosial, Kamis (16/12/2021).

Tampak petugas SAR yang mulanya sedang melakukan pencarian terhadap korban Gunung Semeru, mendadak berlari tunggang-langgang.

Video tersebut di unggah di platform media sosial melalui akun Instagram @Call112surabaya.

Dalam video  berdurasi 1 menit itu, beberapa orang relawan berbaju oranye berlarian. Ada pula yang mengendarai kendaraan roda dua dan alat berat.

"Mohon izin selamat pagi, kita di tambang pasir Haji Satuhan, keseluruhan SAR gab disuruh balik karena lahar dingin turun. Ayo cepetan-cepetan, cepet-cepet. Jadi diperintahkan untuk seluruh petugas pencarian balik kanan. Cepet-cepetan," suara petugas dalam video itu.

Baca juga: Gunung Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas, Wapres Batal Kunjungi Lumajang

Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang membenarkan video tersebut.

Video direkam sekitar pukul 09.30 WIB saat awan panas guguran (APG) kembali menerjang wilayah tersebut.

"Iya video itu petugas yang ada di tambang pasir Haji Satuhan. Erupsi Semeru berupa Awan Panas Guguran (APG), tercatat di seismogram amplitudo maksimum 25 mm lama gempa 912 detik. Jarak luncur 4.5 km dari puncak arah Besuk Kobokan," kata Joko saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas Guguran Lagi, Relawan dan Warga Berlarian

Menurut Joko, petugas SAR di lapangan sedang mencari warga yang belum ditemukan di hari terakhir pencarian.

Sehingga semua petugas sudah bergerak sejak pagi untuk memaksimalkan waktu yang tersisa.

"Harapannya kami hari terkahir ini bisa maksimal untuk pencarian korban. Kebetulan tadi pagi cuaca mendukung. Semua tim gabungan SAR sudah ada di lokasi semua tadi," ucap dia.

Baca juga: Terkumpul Setengah Miliar, Siswa TK hingga SMP di Bangkalan Patungan demi Korban Erupsi Semeru

 

Awan panas yang meluncur dari kawah Gunung Semeru, Kamis (16/12/2021)Tangkapan layar dari video yang beredar Awan panas yang meluncur dari kawah Gunung Semeru, Kamis (16/12/2021)
Petugas diminta balik kanan demi keselamatan

Sebagai langkah kewaspadaan, komandan SAR langsung mengontak petugas yang ada di tiga titik lokasi pencarian agar segera balik kanan.

"Karena dikhawatirkan ada APG susulan sehingga tim harus ditarik,  tadi instruksinya langsung diambil alih oleh kasi ops dari Danrem. Untuk mengabarkan ke petugas melalui HT  yang ada lokasi. Harus kembali ke posko," beber dia.

Dari tiga lokasi yang menjadi titik fokus pencarian korban, dua lokasi lainnya yang berada di Curah Kobokan jaraknya cukup jauh dari posko saat ini yang berada di lapangan Candipuro.

Baca juga: Mendagri Serahkan Bantuan Sepeda Motor hingga Makanan untuk Korban Erupsi Semeru

Berbeda dengan lokasi di tambang Haji Satuhan lebih dekat dengan posko.

Hingga saat ini semua petugas sudah berada di lokasi posko.

Mereka rencananya akan melakukan komunikasi dengan keluarga korban yang hingga kini belum ditemukan.

"Sekarang kalau SOP pencarian korban itu hanya 7 hari setelah bencana kemarin, dan kemudian ditambah tiga hari ke depan menjadi 10 hari. Setelah itu permintaan komandan SAR ditambah 3 hari lagi jadi sudah 13 hari pencarian warga yang masih hilang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com