Kamis malam, perundingan berlangsung di rumah T tanpa membuahkan kesepakatan hitam di atas putih.
Namun, menurut Solichah, T dan A akhirnya menyepakati pemberian akses jalan tanpa surat perjanjian.
Akan tetapi, Solichah kaget tiba-tiba A juga ikut menutup akses jalan ke rumahnya.
"Nah, saya mengartikan ini sudah selesai dan tidak ada masalah bahkan sudah disepakati semua pihak. Tapi, sayangnya justru tiba-tiba hari Sabtu (30/10/2021) pagi posisi jalan dari arah rumah ibu Hj A ternyata dibangun tembok. Saya kaget," kata dia.
Ia kemudian bertanya kepada A mengapa ikut menutup jalan.
"Mereka jawabannya, lah kamu diam saja dari depan ditutup," ucap dia.
Masalah tersebut ternyata berdampak pada kegiatan sekolah kedua anak Sholichah yang berada di bangku sekolah menengah dan sekolah dasar.
Karena repot mengurusi penutupan jalan itu, Solichah meminta izin kepada sekolah memberi toleransi untuk tugas PR anaknya.
"Selama dua hari dia sengaja meminta izin pada gurunya anak saya karena saya dan suami sedang fokus cari solusi secara kekeluargaan," papar dia.
Baca juga: 2 Pengelola RHU Dipanggil Satpol PP Surabaya dan Terancam Ditutup, Ini Penyebabnya
Masalah ini pun akhirnya diketahui oleh Wakil Wali Kota Surabaya Armuji. Dia pun turun tangan hingga mendatangi rumah Ridwan dan Sholichah.
Armuji mengatakan, pihak kelurahan setempat juga sudah melakukan mediasi.
"Sudah dimediasi oleh pihak kelurahan dan kecamatan, saya berharap di sini kita kedepankan perikemanusiaan dalam kehidupan bertetangga. Jangan egonya yang main," ujar Cak Ji.
Armuji mengaku menyayangkan kejadian tersebut karena bisa merusak toleransi yang sudah dibangun masyarakat Surabaya selama ini.
"Masalah seperti ini tidak bisa dibiarkan, harus selesai hari ini juga. Saya tidak ingin semangat toleransi di Kota Surabaya terdegradasi," kata Cak Ji, sapaan akrabnya, Senin (1/11/2021).
"Awak dewe getun, ojok sampek kedaden maneh (aku kaget, jangan sampai kejadian lagi hal seperti ini)," kata dia.
Baca juga: Surabaya Fashion Week 2021 Jadi Momentum Pulihkan Ekonomi, 358 UMKM Dilibatkan
Ridwan, pemilik rumah, menunjukkan kepada Armuji surat pembelian rumah tersebut.
Tertulis dalam surat tersebut bahwa tetangga akan memberikan akses jalan selamanya.
Selama ini, Ridwan memiliki dua akses jalan, yakni di depan dan sebelah kanan rumahnya.
Kedua akses itu tiba-tiba ditutup hingga dirinya terisolasi.
"Kalau yang tetangga sebelah kanan tanya saya, apa usaha saya karena akses jalan depan ditembok. Enggak tahu kenapa, saya dianggap tidak berusaha oleh tetangga sebelah kanan. Akhirnya akses keluar masuk rumah di sisi kanan rumah saya juga diblok," ujar Ridwan.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis, Ghinan Salman | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.