Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azis Syamsuddin Jadi Tersangka, Ketua RT: Dua Mobilnya Sudah Enggak Ada Sejak Dipanggil Pertama

Kompas.com - 25/09/2021, 18:40 WIB
Tri Purna Jaya,
Khairina

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Dua aset milik Azis Syamsuddin sudah dikeluarkan dari rumah pribadinya sejak yang bersangkutan mangkir dari pemanggilan pertama oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Informasi ini disampaikan Fikri Aska, Ketua RT 05, Lingkungan II, Kelurahan Way Halim, lokasi dimana rumah politisi Golkar tersebut berada di Bandar Lampung.

Menurut Fikri, aktivitas di rumah mewah itu tidak terpantau karena selalu pagar selalu ditutup.

Baca juga: Azis Syamsuddin Dikabarkan Jadi Tersangka Korupsi, Tetangga: Kaget, Keluarganya Baik, Sering Bantu Warga

Namun, sekitar satu minggu lalu beberapa aset milik Azis Syamsuddin sempat terlihat dikeluarkan dari rumah beraksen minimalis modern itu.

"Setelah kasus ini mencuat semua aset yang ada seperti minibus engkel sama bus besar yang mewah sudah keluar. Sejak beliau dipanggil pertama itu," kata Fikri saat ditemui, Sabtu (25/9/2021).

Fikri mengaku tidak tahu menahu alasan dua kendaraan itu dikeluarkan. Tetapi, sepanjang pengetahuannya, dua kendaraan itu selalu berada di dalam garasi.

"Setelah dipanggil yang pertama itu, besok-besoknya mobil itu dikeluarkan, enggak ada," kata Fikri.

Menurut Fikri, Azis Syamsuddin sangat jarang tinggal di rumah tersebut. Hanya pada even-even tertentu saja.

"Jarang di rumah, biasanya kalau ada kegiatan politik saja. Rumah itu biasanya jadi posko pemenangan, misalnya pileg kemarin," kata Fikri.

Baca juga: Azis Syamsuddin Tersangka, Golkar Hormati Proses Hukum di KPK

Pantauan Kompas.com di rumah yang berada di Jalan Sumpah Pemuda, Kecamatan Way Halim, kondisi rumah seperti tidak ada penghuni.

Pagar setinggi hampir 2 meter berwarna hitam terlihat dikunci.

Menurut Fikri, rumah itu sebenarnya dua rumah yang dijadikan satu.

"Sudah lama juga jadi warga sini. Cuma memang sangat jarang, paling pas momen pemilihan saja dia tinggal di situ," kata Fikri.

Salah satu tetangga, RN (45) mengatakan, Azis dikenal ramah dan suka memberikan sumbangan kepada warga sekitar saat hari raya.

"Ya kaget juga, bisa jadi tersangka. Orangnya baik kok," kata pemilik warung kelontongan ini.

Meski mengaku sangat jarang bertemu dengan Azis, RN mengatakan, keluarga Azis termasuk terpandang di lingkungan itu.

"Keluarganya baik, sering bantu-bantu warga sini. Tapi kalau sama Pak Azis, jarang ketemu saya. Paling pas dia balik ke sini, itu juga jarang," kata RN.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin sebagai tersangka terkait kasus suap Dana Alokasi Khusus (DAK) di Lampung Tengah.

Dikonfirmasi Kompas.com, Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan bahwa KPK saat ini tengah mengusut dugaan korupsi terkait penanganan perkara di Kabupaten Lampung Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com