Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Tewas Santap Sate Kiriman Perempuan Misterius, Bandiman: Jadi Pelajaran Rekan Ojol

Kompas.com - 01/05/2021, 13:59 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Suasana duka masih terasa di rumah milik Bandiman di Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tikar masih terpasang di rumah berwarna kuning itu.

Motor merah yang digunakan Bandiman untuk mengojek terparkir di depan teras, helm hijau tergantung di pojok rumah. Bandiman masih belum bekerja.

"Belum Pak, saya belum mood kerja, istilahnya masih dalam suasana duka," kata Bandiman ditemui di rumahnya Jumat (30/4/2021).

"Mungkin satu atau dua hari ke depan bekerja lagi," kata dia.

Baca juga: Bumbu Sate yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol di Bantul Dipastikan Mengandung Racun

Bandiman sudah melakoni profesi sebagai ojek online sejak tahun 2017 lalu. Sebelumnya dirinya bekerja sebagai buruh proyek, dan jika menarik ke belakang pernah bekerja di perusahaan tambang.

Pekerjaan sebagai tukang ojek mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup dua anak yakni Raihan (17) dan Naba Faiz Prasetya (10 sebelumnya ditulis 8) serta istri Titik Rini. Diakuinya ojek online saat pandemi penghasilannya berkurang drastis. Dari awal Rp 300.000 per-hari, kini Rp 100.000.

Diakuinya, saat  Minggu (24/4/2021) lalu, dirinya istirahat di sebuah masjid di jalan Gayam, Kota Yogyakarta, dirinya menerima order offline atau tanpa aplikasi.

Sebenarnya, hal itu dilarang oleh perusahaan aplikasi ojek. Namun karena panggilan hati, ia menerima order itu. Apalagi pemesannya wanita yang mengirim makanan untuk takjil. Kebetulan, orderan di aplikasi sedang sepi.

Dia mengaku kurang mengetahui secara detail ciri-ciri wanita pengirim paket. Hanya saja sebelumnya dia menyebut jika wanita itu menggunakan hijab, tinggi sekitar 160 cm, dan orangnya putih.

"Sebenarnya nggak boleh (aplikasi offline). Kan saya panggilan hati. Ya saya enggak munafik juga butuh duit," kata dia.

Tak dinyana, orderan dengan bayaran Rp 25.000 tetapi Bandiman diberi uang Rp 30.000 oleh wanita tanpa identitas membawa petaka bagi keluarganya.

Saat itu,  penerima paket yakni Tomy warga Kasihan, Bantul menolak menerima makanan berupa sate lontong.

Akhirnya, seperti berita sebelumnya Naba dan Titik yang mengkonsumsi. Keduanya mengalami mual, Titik bisa diselamatkan. Naba akhirnya meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis. 

Menurut dia, Naba saat masih duduk di kelas IV SD Karangkajen yang tak jauh dari rumahnya. Orangnya sejak kecil ceria dan tergolong pandai, pernah rangking 2 di kelas.

"Cita-citanya kalau ditanya jawabnya pemadam," kata Bandiman sambil mengenang anak keduanya itu.

Baca juga: Cari Perempuan Misterius Pengirim Sate yang Tewaskan Anak Driver Ojol, Polisi Cek CCTV

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com