PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kasus pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 kembali terjadi di Kabupaten Probolinggo pada Jumat (5/3/2021).
Kasus pengambilan paksa jenazah itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Dalam video itu, terlihat puluhan warga menggunakan truk tiba di Rumah Sakit Wanolangan. Truk itu diparkir di Jalur Pantura, persis di depan RS Wanolangan.
Mereka turun dan menerobos masuk ke rumah sakit dan mengambil paksa jenazah pasien.
Perekam video menyebut, sejumlah warga itu sempat melawan dan menganiaya petugas yang berjaga di rumah sakit.
Baca juga: Keseharian Indra dan WN Perancis Melissa, Sering Pakai Google Translate Saat Kesulitan Berkomunikasi
Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan membenarkan peristiwa itu terjadi di depan RS Wanolangan.
Menurutnya, jenazah yang diambil paksa itu merupakan pasien probable Covid-19. Saat masuk rumah sakit, pasien itu mengalami gejala seperti pasien Covid-19.
"Jenazah baru kemarin masuk RS dan meninggal tadi. Pihak rumah sakit dan Satgas sudah menyampaikan kepada keluarganya bahwa jenazah dimakamkan dengan prokes (protokol kesehatan) karena jenazah probable Covid-19," ujar Ferdy saat dikonfirmasi, Jumat.
Saat satgas memberi penjelasan kepada keluarga, sekitar 50 warga mendatangi rumah sakit tersebut dengan truk. Mereka mengambil paksa jenazah.
Ferdy mengatakan, terdapat seorang polisi yang dianiaya puluhan warga itu.
"Ada anggota (Polri) kami yang sempat dipukul dan dianiaya. Bahkan ada HP milik petugas yang hilang," ujarnya.
Ferdy akan menindak tegas puluhan warga yang terlibat dalam pengambilan paksa jenazah pasien probable Covid-19 itu.
Baca juga: Kader Demokrat Jatim Tak Ada yang Berangkat ke Sumut, Pengurus: Kami Tidak Terlibat KLB Ilegal
Selain insiden yang melanggar UU Kekarantinaan, polisi akan mengusut pelaku yang merusak fasilitas rumah sakit dan menganiaya petugas.
Satgas Penanganan Covid-19, kata Ferdy, juga melakukan tracing dan testing terhadap warga yang mengikuti aksi tersebut.
"Saya harap kejadian ini tidak terjadi lagi. Saya imbau kepada masyarakat yang merasa ikut dalam aksi tersebut untuk melaporkan ke kepala desa atau datang langsung ke Polres Probolinggo," jelas Ferdy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.