Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg yang Videonya Viral karena Senam Injak Sajadah Meminta Maaf

Kompas.com - 21/02/2019, 21:31 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Caleg DPRD DKI Jakarta dari PDI-P, Doddy Akhmadsyah Matondang, yang videonya menginjak sajadah saat senam viral di media sosial, meminta maaf kepada masyarakat Indonesia. Permintaan maaf itu disampaikan setelah ia memenuhi panggilan Bawaslu Jakarta Barat, Kamis (21/2/2019).

"Saya minta maaf atas kekhilafan yang terjadi. Saya berharap dengan ini bisa dimaafkan oleh masyarakat Indonesia," kata Doddy.

Ia menjelaskan, dia datang dalam acara senam tersebut bukan dalam rangka kampanye. Caleg DPRD DKI daerah pemilihan (Dapil) 9 yang meliputi Kecamatan Tambora, Cengkareng, dan Kalideres Jakarta Barat itu mengaku diundang paguyuban ibu-ibu di Cengkareng.

Baca juga: Bawaslu Periksa Caleg PDI-P yang Viral karena Senam Injak Sajadah

"Acara bukan dari tim kami, tapi memang inisiatif paguyuban ibu-ibu di situ. Memang pihak kami terlambat datang, maka tidak punya banyak waktu untuk periksa detail satu persatu mulai dari persiapan, lokasi acara, dan segala macam," kata dia.

Setelah datang para peserta senam spontan mengajaknya naik ke atas panggung. Saat itu dia  tidak sadar ada sajadah di atas panggung tersebut.

"Secara spontan ada ibu yang mendorong saya naik ke atas, tanpa saya sadari ada sajadah di situ. Saya mengaku salah karena tidak awas, tidak teliti dan tidak waspada," aku Doddy.

Doddy menjalankan pemeriksaan dari Bawaslu Jakarta Barat sekitar 1,5 jam dan ditanyai 30 pertanyaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com