Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Diundang, Panitia Sayangkan Prabowo Tak Hadir di Tanwir Muhammadiyah

Kompas.com - 16/02/2019, 17:18 WIB
Ihsanuddin,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menyesalkan ketidakhadiran calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu yang digelar pada 15-17 Februari 2019. 

Ketua Umum IMM Najih Prastiyo mengatakan, pihaknya mengapresiasi panitia Tanwir Muhammadiyah yang telah mengundang Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai tokoh nasional.

Baca juga: Presiden Jokowi Buka Tanwir ke-2 Muhammadiyah

Ia mengungkapkan diundangnya kedua tokoh yang tengah bertarung di Pilpres 2019 itu sebagai upaya mendengarkan informasi yang berimbang dari kedua capres. 

Namun, ia menyesalkan hanya Jokowi yang hadir di Tanwir Muhammadiyah.

Padahal, harusnya forum Tanwir ini bisa menjadi forum terhormat dan menjadi ajang menjaga hubungan baik antara tokoh bangsa dengan Muhammadiyah.

"Jadi terkesan Prabowo Subianto seolah menafikan keberadaan Muhammadiyah sebagai organisasi yang besar yang terbukti telah turut serta membangun bangsa dengan amal-amal yang nyata," kata Najih dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/2/2019).

Apalagi, menurut dia, tak ada alasan yang jelas kenapa Prabowo tak memenuhi undangan dari Muhammadiyah. Padahal, undangan sudah dilayangkan sejak jauh-jauh hari.

"Ini adalah bentuk pengabaian dan menomorduakan undangan Muhammadiyah, tentu ini sangat menganggu," kata dia.

Baca juga: Alasan Terpilihnya Bengkulu sebagai Tuan Rumah Tanwir Muhammadiyah

Lebih jauh, Najih menilai ketidakhadiran Prabowo akan menggerus elaktabilitas dan ketidakpercayaan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra itu, khususnya di kalangan warga Muhammadiyah.

"Forum tanwir ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Prabowo untuk meyakinkan bahwa dirinya layak memimpin Indonesia ke depan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com