Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan Prabowo Diminta Fokus pada Tiga Hal Ini dalam Debat Kedua

Kompas.com - 16/02/2019, 14:53 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  —Direktur Eksekutif Institue for Essential Services Reform Fabby Tumiwa menyebutkan, ada tiga gagasan besar yang diharapkan disampaikan dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, dalam debat kedua Pilpres 2019.

Debat kedua akan digelar pada Minggu (17/2/2019), dengan mengangkat tema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Pertama, capres harus menjelaskan gagasan mereka mengenai penyediaan dan pengelolaan sumber daya energi berkelanjutan yang terjangkau dan aman.

Isu ini dinilai penting untuk membawa Indonesia keluar dari energi fosil dan menggantinya dengan energi terbarukan yang nonfosil.

Ia menyebutkan, kebutuhan manusia terhadap energi semakin hari semakin tinggi.

Baca juga: Masing-masing Capres dapat Alokasi 140 Tamu Undangan di Debat Kedua

"Kita tahu 90 persen lebih energi kita itu masih bergantung pada energi bahan bakar fosil. Padahal, energi fosil ini, kita bilang batubara, minyak, dan gas, itu kan lama kelamaan akan habis," kata Fabby dalam diskusi bertajuk 'Jelang Debat Kedua' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2/2019).

Menurut Fabby, melakukan transisi energi bukan hanya persoalan mengubah pembangkit atau bahan bakar, tetapi juga mengubah sistem ekonomi.

"Bagaimana itu bisa dilakukan tanpa mengganggu pertumbuhan ekonomi, tanpa mengganggu akses energi masyarakat, tanpa meningkatkan harga energi. Ini tentunya butuh kebijakan yang smart," ujarnya.

Persoalan kedua yang harus menjadi fokus adalah isu perubahan iklim. Fenomena perubahan iklim, kata Fabby, disebabkan oleh konsumsi energi fosil.

Baca juga: KPU Punya Format Baru di Segmen Penutup Debat Pilpres

Perlu disampaikan rencana capres ke depan mengenai upaya mengurangi dampak perubahan iklim sebagai akibat dari penggunaan energi fosil.

"Karena Indonesia sebagai salah satu negara G-21 yang konsumsi energinya juga cukup besar, penggunaan bahan baku enegi juga cukup besar, juga diminta untuk berkontribusi terhadap upaya penurunan emisi gas runah kaca secara global," kata Fabby.

Fokus ketiga yang tak kalah penting adalah bagaimana rencana capres untuk memperkuat peran masyarakat dalam penyediaan energi ke depan, tidak hanya bergantung pada negara.

Sebab, jika di satu sisi ekonomi masyarakat bertambah maju, di sisi lain akan terjadi pengggunaan energi yang semakin besar.

Baca juga: Debat Kedua Tanpa Cawapres, Apa Dampaknya bagi Performa Capres?

Debat kedua pilpres akan digelar Minggu (17/2/2019). Peserta debat adalah calon presiden. Tema yang diangkat energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta. Empat stasiun televisi akan menyiarkan debat, yaitu RCTI, JTV, MNC TV, dan iNews TV.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Format Debat Kedua Pilpres 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com