Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM: Eva Bande dan Sedulur Sikep, Perjuangan Mereka Menginspirasi Masyarakat

Kompas.com - 22/01/2019, 14:03 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Sandrayati Moniaga, mangapresiasi perjuangan pemenang Yap Thiam Hien Award (YTHA) 2018, yakni Eva Susanti Hanafi Bande dan kelompok masyarakat Sedulur Sikep, sebagai aktivis lingkungan hidup.

"Kami apresiasi dengan konsistensi mereka, terutama perjuangan tanpa melakukan kekerasan. Apa yang mereka lakukan itu menginspirasi masyarakat," kata Sandrayati seusai mengikuti malam penganugerahaan YTHA 2018 di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Senin (21/1/2019).

Baca juga: Raih Yap Thiam Hien Award 2018, Ini Kata Eva Bande

Seperti diketahui, Eva terpilih karena ia dikenal belasan tahun malang melintang di gerakan agraria berjuang membela dan mendampingi petani Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Eva dan para petani berjuang mempertahankan hak atas tanah garapan, tanah adat, dan perlindungan kerusakan alam di Suaka Margasatwa Bangkiriang dari ekspansi industri perkebunan kelapa sawit di Toili.

Alih-alih mendapatkan keadilan, Eva justru ditangkap dan dipenjarakan bersama 23 orang petani pada tahun 2010. Kemudian, pada Desember 2014, ia dibebaskan dengan grasi dari Presiden Joko Widodo.

Adapun Sedulur Sikep adalah kelompok yang dengan jujur menjaga harmoni alam dalam intereksi sosial di wilayah Pegunungan Kendeng.

Baca juga: Eva Bande dan Sedulur Sikep Raih Yap Thiam Hien Award 2018

Kelompok ini memiliki nilai yang diyakini bahwa Jawa Tengah merupakan lumbung pangan nusantara yang memberikan pemahaman akan pentingnya air dan tanah bagi kehidupan. Hal itu yang membuat mereka tetap melawan terhadap pertambangan dan industri semen di Jawa Tengah.

Perjuangan Eva dan Sedulur Sikep, lanjut Sandrayati, menjadi kritikan bagi pemerintah untuk lebih banyak mendengar dan memperhatikan tuntutan para pejuang HAM.

"Pemberian penghargaan ini mengonfirmasi bahwa mereka betul-betul human right defender. Mereka berhak mendapatkan perlindungan dari negara," papar Sandrayati.

"Mereka juga harus didengar betul karena tuntutan mereka memiliki dasar yang cukup sahih," sambungnya.

Baca juga: Yap Thiam Hien, Advokat untuk Semua Manusia...

Eva dan Sedulur Sikep terpilih dari 20 kandidat lainnya melalui sidang dewan juri yang terdiri dari mantan Duta Besar Indonesia untuk PBB di Jenewa Makarim Wibisono, pegiat isu politik dan HAM Clara Joenowo, aktivis pendidikan Henny Supolo, aktivis perempuan dan jurnalis senior Maria Hartiningsih, pegiat isu pluralisme Imdadun Rahmat, dan pegiat isu hukum dan HAM Haris Azhar.

Adapun Yap Thiam Hien adalah seorang pengacara Indoonesia keturunan Tionghoa. Ia mengabadikan seluruh hidupnya berjuang demi menegakkan keadilan dan HAM.

Namanya diabadikan sebagai nama sebuah penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang berjasa besar bagi penegakan HAM di Indonesia bernama Yap Thiam Hien Award.

Kompas TV Petani asal Kendeng, Jawa Tengah, kembali berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com