Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat dan PDI-P Saling Sindir soal Pro-Rakyat

Kompas.com - 17/06/2013, 15:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana sidang paripurna, Senin (17/6/2013) siang, semakin memanas saat sejumlah anggota dewan melakukan interupsi. Politisi Partai Demokrat dan PDI-Perjuangan pun saling sindir tentang siapa partai yang dianggap pro-rakyat.

Fraksi Partai Demokrat menegaskan dukungan fraksinya terhadap pemerintah atas kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Fraksi partai ini pun menyindir partai-partai yang menolak kenaikan harga BBM. Anggota Fraksi Partai Demokrat, Achsanul Qosasi, yang membacakan sikap fraksinya menjelaskan bahwa penghematan dan pengurangan subsidi akan berdampak pada kenaikan harga BBM. Selama ini, Achsanul mengakui BBM bersubsidi justru tidak dinikmati masyarakat miskin.

"Sebanyak 70 persen BBM ini tidak dinimkati masyarakat miskin. Hanya 10 persen yang dinikmati orang miskin, sisanya 20 persen dipakai penyelundup. Maka, apabila ada yang menolak BBM ini sudah nyata-nyata mendukung penyelundup dan mendukung orang-orang mampu," ucap Achsanul di Kompleks Parlemen, Senin (17/6/2013).

Achsanul pun menyebutkan tidak ada satu presiden pun yang ingin menyengsarakan rakyatnya. Achsanul pun menyindir partai penolak kenaikan BBM. Menurutnya, jika memang ada alternatif lain selain kenaikan BBM maka seharusnya sudah sejak dulu dilakukan.

"Seharusnya, kalau ada alternatif lain selain menaikkan BBM, harusnya dilakukan saat berkuasa dulu," ucap Achsanul.

Pernyataan Achsanul ini pun mendapat sanggahan dari politisi PDI-Perjuangan, Maruarar Sirait.

"Jangan jadikan subsidi alasan adanya penyeludupan. Bukan itu. Ini adalah tugasnya aparat. Kalau ada penyelundupan ya tangkap dong. Jadi penyelundupan bukan karena bentuk harga, kita tidak sama di situ," kata Maruarar.

Maruarar pun membalas sindiran Achsanul yang mengungkapkan alternatif lain selain kenaikan harga BBM yang tidak dilakukan saat penguasa sebelum presiden saat ini.

"Kami sudah sejak lama memberikan alternatif lain di luar menaikkan harga BBM bersubisi. Salah satunya adalah batubara. Kami punya alternatif yang legal dan pro-rakyat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Nasional
    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Nasional
    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com