MAKASSAR, KOMPAS.com — Aksi anarkistis unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali terjadi di Makassar. Mahasiswa merusak sebuah motor milik anggota polisi lalu lintas (polantas) di depan Hotel Clarion, Makassar, Jumat (14/6/2013) petang.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, awalnya ratusan mahasiswa berdemonstrasi di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) dan menutup total dua jalur di Jalan AP Pettarani yang merupakan jalan trans-Sulawesi selama lima jam. Akibatnya, arus kendaraan dialihkan ke jalur alternatif lainnya.
Penutupan Jalan AP Pettarani tentunya berimbas pada jalan lainnya di Kota Makassar, seperti Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Sultan Alauddin, dan lainnya hingga mengakibatkan kemacetan panjang di kawasan itu. Sekitar pukul 17.30 Wita, mahasiswa mulai membuka jalan dan membubarkan diri.
Mahasiswa yang beranjak pulang melihat seorang polantas sedang menyeberang jalan. Polisi tersebut hendak mengambil motornya yang terparkir depan Hotel Clarion untuk pulang ke rumahnya seusai mengatur arus lalu lintas yang macet seharian akibat unjuk rasa mahasiswa.
Namun, baru mendekat ke motor, polisi itu dikejar mahasiswa. Dia pun lari menyelamatkan diri masuk ke hotel. Mahasiswa pun melampiaskan kemarahannya terhadap motor Honda Spacy warna biru DD 6629 VP milik anggota Polantas itu. Mereka merusak motor tersebut beserta helm bertuliskan "polisi" hingga rusak.
Hingga pukul 18.00 Wita, aksi mahasiswa masih berlangsung dan menunggu kedatangan polisi. Mahasiswa ini sudah siap berperang melawan polisi yang datang membubarkan aksi demonstrasinya. Padahal, sekitar pukul 20.00 Wita, Kapolda Sulselbar yang lama, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Mudji Waluyo dan Kapolda Sulselbar yang baru, Irjen Polisi Burhanuddin Andi, akan menggelar ramah tamah di Hotel Clarion.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.