Banda Aceh, Kompas -
Kepala Kepolisian Resor Aceh Timur Ajun Komisaris Besar Muhajir mengatakan, beberapa penculiknya sudah diidentifikasi. ”Kami sudah mengetahui pelakunya, tetapi belum bisa diungkap. Sekarang ini, kami masih terus mengejar mereka,” ujarnya.
Sebelumnya, Selasa siang, Primrose bersama sopirnya, Dania Arani (40), diculik gerombolan bersenjata api laras panjang dan pendek saat melintas di Dusun Simpang Palang, Desa Lubuk Pimping, Kecamatan Peureulak Kota, Aceh Timur.
Menurut Muhajir, setelah dibebaskan, Primrose diantar empat pelaku ke perkebunan tersebut. Penculik yang menggunakan penutup wajah mengantar Primrose menuju kawasan PT Citra Ganda Utama (CGU) dengan menaiki rakit. ”Malcolm kemudian berjalan sendiri menuju pos keamanan Wira Perca,” kata Muhajir.
Di pos satpam, Primrose bertemu Abdurrahman (40), petugas satpam di pos tersebut, lalu meminjam telepon seluler untuk menghubungi istrinya, Nurasiah. Nurasiah kemudian diminta menjemput setelah melapor kepada polisi.
Kepala Kepolisian Daerah Aceh dan Kepala Polres Aceh Timur turut menjemput Primrose di pos keamanan perkebunan Wira Perca.
Sesuai keterangannya, Primrose mengaku diperlakukan dengan baik oleh para penculik. Namun, sebelum pembebasannya, Nurasiah mengaku dihubungi seseorang yang meminta uang tebusan. Nurasiah lalu menawar jumlah uang tebusan tersebut, tetapi sambungan telepon kemudian terputus.