Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Incar Rp 2 Triliun, Yudi Hanya Bantu Konsep

Kompas.com - 30/05/2013, 16:57 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka pembobol Bank Jabar Banten, Yudi Setiawan, mengklaim dirinya hanya turut membantu membuat konsep program pertanian ketika Partai Keadilan Sejahtera mengincar Rp 2 triliun dari sejumlah kementerian guna kepentingan Pemilu Presiden 2014.

"Saya hanya mengonsep program yang berhubungan dengan kesejahteraan petani yang tidak jalan. Saya menyampaikan kepada Pak Luthfi (mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq). Kalau menurut Pak Luthfi, jika untuk kesejahteraan rakyat, itu tidak masalah," kata Yudi pada wawancara eksklusif dengan KompasTV beberapa waktu lalu di Banjarmasin.

Program-program tersebut, di antaranya, adalah program kesejahteraan petani, khususnya di daerah yang menjadi penghasil beras, termasuk Jember, Jawa Timur. Di sana, petani mendapat bantuan memulai masa tanam hingga panen. Mereka juga memperoleh bantuan alat-alat pertanian.

"Pemerintah dan Kementerian Pertanian belum ada perhatian ke sana," kata Yudi. "Pada saat musim tanam, duit mereka pas-pasan," timpalnya.

Ketika ditanya soal rincian penggunaan dana sebesar Rp 2 triliun tersebut, Yudi, yang juga Direktur Cipta Inti Permindi, mengaku tidak mengetahuinya. "Seperti diutarakan Fathanah (Ahmad Fathanah), tujuan (uang Rp 2 triliun) untuk Pilpres. Tapi saya tidak masuk ke ranah politik," katanya singkat.

Pada kesempatan itu, Yudi pun kembali menceritakan awal pertemuannya dengan Luthfi dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah. Awalnya, ketiganya dipertemukan oleh Denny Adiningrat. Denny adalah mantan karyawan Yudi di PT Cipta Terang Abadi.

Pada pengujung Mei 2012, Yudi mengaku bertemu dengan Luthfi dan Fathanah di pusat perbelanjaan Grand Indonesia. Hubungan ini berlanjut hingga September 2012. Pada pertemuan yang rutin dilakukan setidaknya seminggu sekali itu, Yudi mengaku mengutarakan ketertarikannya terhadap proyek-proyek yang berhubungan dengan pertanian.

"Semua ini akan klop kalau dibantu oleh Presiden PKS," akunya.

Yudi mengaku memiliki kepercayaan bahwa Luthfi memiliki pengaruh di Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh kader PKS, yakni Suswono.

"Apa yang disampaikan Pak Luthfi tidak selalu diikuti Pak Menteri, tetapi selama masuk akal, ya (diikuti). Dan niat saya baik," katanya.

Terkait tudingan bahwa PKS mengincar Rp 2 triliun telah dibantah berkali-kali oleh para kader PKS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Nasional
    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

    Nasional
    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

    Nasional
    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

    Nasional
    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

    Nasional
    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

    Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

    Nasional
    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

    Nasional
    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

    Nasional
    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com