Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekretaris Luthfi Ikut Campur Penempatan Pejabat Kementerian

Kompas.com - 30/05/2013, 07:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ahmad Zaky, yang mengaku sebagai sekretaris mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, diketahui ikut campur mengatur penempatan pejabat di Kementerian Pertanian. Sebuah rekaman pembicaraan dimiliki tim jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menyiratkan ada kerja sama Zaky dengan Ketua Asosiasi Bibit Indonesia Elda Devianne agar seolah-olah usulan tersebut berasal dari asosiasi.

Rekaman itu pun dikonfirmasikan kepada Zaky yang diperiksa dalam persidangan kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi dengan terdakwa Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (29/5/2013). "Kenapa Saudara tanya-tanya mengenai pejabat Kementan?" tanya jaksa kepada Zaky.

Menjawab pertanyaan itu, Zaky mengatakan Elda membahas masalah itu karena menganggapnya berada di lingkaran dalam PKS yang merupakan partai dari Menteri Pertanian Suswono. "Dia mungkin lihat saja karena saya orang PKS, menterinya PKS, saya anggota di departemen pengembangan usaha PKS, saya sekretaris tidak tetap DPP PKS," ujar Zaky.

"(Lalu) minta CV pejabat Kementan itu untuk apa?" ucap jaksa Suryanelly. Menjawab pertanyaan ini, Zaky mengatakan itu untuk keperluannya dengan Elda. Daftar riwayat hidup itu, menurut Zaky, diperlukan terkait rekomendasi yang akan disampaikan asosiasi. "Sebagai masukan masyarakat, masukan asosiasi," ujarnya.

Zaky juga diduga tak hanya membahas masalah pejabat Kementerian Pertanian itu dengan Elda. Dia juga diketahui membahas masalah usulan pejabat di Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dengan Ahmad Fathanah, orang dekat Luthfi.

Komunikasi Zaky dengan Fathanah diketahui pernah terjadi pada 22 November 2012 pada pukul 13.00 WIB. "Apa kapasitas saksi bicarakan nama-nama calon dengan Fathanah?" tanya jaksa. Zaky lagi-lagi menjawab, "Mungkin karena AF (Fathanah) lihat saya orang PKS."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com