Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Hangat untuk Mengakhiri Persaingan....

Kompas.com - 29/05/2013, 08:06 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Selasa (28/5/2013) pagi, suasana di kediaman Gubernur Jawa Tengah, Puri Gede, di Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang, terasa berbeda. Pukul 08.00, calon gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo, yang unggul berdasar hitung cepat (quick count) dari berbagai lembaga survei dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Jateng 2013, tiba. Berbalut kemeja batik lengan pendek berwarna dasar putih, ia memasuki rumah dinas dan disambut Gubernur Jateng Bibit Waluyo dan Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih.

Mereka saling berjabat ta- ngan dan berfoto, sebelum memasuki ruang tamu. ”Sugeng rawuh (Selamat datang) Pak Ganjar. Tidak hanya saya pribadi, ini juga sekaligus atas nama Pemerintah Provinsi Jateng. Insya Allah Jateng ke depan lebih baik,” kata Bibit. Bibit juga minta Asisten Sekretariat Provinsi Jateng yang hadir untuk membantu gubernur terpilih nanti.

Obrolan berlangsung hangat. Ganjar menceritakan bagaimana ia memilih untuk mendampingi kedua orangtuanya di Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, saat pemungutan suara Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Jateng, Minggu lalu. Dia menanyakan kabar Bibit, dan Rustriningsih, rekannya sesama kader PDI-P yang juga sempat bersaing dalam mendapat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat PDI-P untuk pencalonan kepala daerah Jateng.

Menurut Bibit, dia dan Rustriningsih segera pensiun. Namun, Ganjar segera menjawab, ”Saya ingin Pak Bibit dan Bu Rustri jangan pensiun. Mungkin nanti saya akan banyak bertanya mengenai Jateng.”

Ganjar juga berharap persaudaraan di antara mereka tak pupus meski sebelumnya sempat saling bersaing. Dalam Pilkada Jateng 2013, Ganjar menggandeng Heru Sudjatmoko bersaing dengan Bibit yang berpasangan dengan Sudijono Sastroatmodjo dan Hadi Prabowo-Don Murdono. Ia mengucapkan terima kasih atas sambutan dari Bibit dan Rustriningsih yang hangat dan meminta maaf apabila ada hal yang tidak berkenan selama masa pilkada berlangsung.

”Yang penting rakyat. Kita lakukan yang terbaik semua untuk rakyat. Sudah banyak yang saya kerjakan selama lima tahun dan sudah pada jalur yang seharusnya. Kelanjutannya, monggo (silakan) mau seperti apa,” papar Bibit lagi.

Ada kekurangan

Selama lima tahun memimpin Jateng bersama Rustriningsih, Bibit mengakui, banyak hal baik dan juga masih ada kekurangan yang harus dibenahi. Kemiskinan, pengangguran, kesehatan ibu dan anak, serta pemberantasan korupsi menjadi masalah utama yang masih harus mendapatkan perhatian.

”Kemiskinan berkurang, tetapi masih tinggi. Ini harus dikawal kalau tidak mau terjadi stagnasi. Demikian juga dengan pembangunan jalan tol Semarang-Solo, jalur ganda kereta api, serta pembenahan Bandara Ahmad Yani,” ujar Bibit.

Soal pemberantasan korupsi, Bibit berpendapat, semua harus dimulai dari pemimpin yang memberi teladan. Kalau pimpinan juga korupsi, seluruh jajaran di bawahnya pasti akan korupsi. Penegakan hukum dan efektivitas kerja juga menjadi kunci untuk mencegah korupsi.

Bibit menuturkan, ia berniat memberdayakan petani hortikultura di Jateng. ”Petani itu kasihan. Sebanyak 65 persen rakyat kita itu petani. Hati saya ada di petani itu,” tuturnya. Bibit berpesan kepada Ganjar agar Jateng harus lebih baik.

Ganjar, menanggapi pesan Bibit, mengatakan, rakyat yang akan menguji. Prioritas dalam kepemimpinannya mendatang masih pada petani dan nelayan, antara lain dengan penerbitan kartu petani dan kartu nelayan.

Seusai bertemu sekitar 15 menit, Bibit pun mengantar Ganjar hingga menaiki mobilnya dan meninggalkan Puri Gede.

Rustriningsih mengatakan, meski jabatan publik yang disandangnya akan berakhir, ia ingin tetap bermanfaat bagi rakyat. ”Pengabdian kepada masyarakat akan terus saya lakukan. Itu semua sudah terpatri dalam hati dan saya dengan senang hati akan melakukannya meski saya ada di luar sistem,” tuturnya.

Rustri mengakui, pertemuan itu pertama kalinya dengan Ganjar setelah hiruk-pikuk pilkada. Persaingan untuk memperebutkan rekomendasi dari PDI-P telah berlalu, dan yang terpenting kini menjaga silaturahim yang baik dengan semuanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com