Kekerasan Seks dan Fisik oleh Wali Kelas

Jakarta, Kompas - Bm, salah satu wali kelas V SD Negeri 4 Beji, Depok, Jawa Barat, selain diduga melakukan kekerasan seksual terhadap tujuh siswinya, juga diduga melakukan kekerasan fisik terhadap 10 siswanya.

Beberapa orangtua yang mengaku anaknya mengalami kekerasan seksual dan fisik oleh Bm melapor ke Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Selasa (28/5).

Salah satu orangtua murid, Ern (40), mengaku anak-anak yang mengalami kekerasan itu merasa tidak nyaman sejak kasus tersebut terungkap. Ern mengakui, sejauh ini tidak ada tekanan dari pihak sekolah terhadap anak-anak. Namun, beberapa anak merasa ketakutan.

”Sebentar lagi, kan, sudah mau masa ujian kenaikan kelas. Kami khawatir, anak-anak kami akan dipersulit pihak sekolah untuk melalui masa ujian itu,” katanya.

Iz (11), sempat tak masuk sekolah dua hari pada bulan lalu, setelah mengalami kekerasan fisik oleh Bm.

”Saya dan seluruh teman laki- laki di kelas dituduh menghilangkan uang kas kelas Rp 300.000. Karena tak ada yang mengaku, pak guru (Bm) mukulin kami satu per satu. Ada yang ditendang, ditampar, dan dicekik,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bm juga diduga mencabuli tujuh siswinya di dalam kelas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan tujuh siswi itu, menurut Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, para siswi itu biasanya dipanggil oleh Bm ke meja di depan kelas. Mereka diperintahkan membawa buku pekerjaan rumah. Bm lalu membuka-buka PR dengan satu tangan, sementara tangannya yang satu lagi mencabuli siswinya.

Komnas PA telah memanggil Kepala SD Negeri 4 Beji untuk dimintai keterangan. ”Kami meminta kepala sekolah menjamin anak-anak ini tetap beraktivitas seperti biasa,” katanya. (MDN)