"Selain sosialisasi, kami juga melalukan pemeriksaan rutin di simpul-simpul yang rentan terjadinya penularan HIV/AIDS," ujar Dyah.
Di antara simpul-simpul itu adalah komunitas gay, lokalisasi (ilegal) PSK, hingga lembaga pemasyarakatan (lapas). Guna melakukan pendampingan terhadap pengidap HIV/AIDS, Dinkes membuka layanan Voluntary Conseling and Testing (VCT).
"VCT kami buka di Puskesmas Maron dan Puskesmas Paiton," ujarnya.
Sementara itu, di RSUD Waluyo Jati milik Pemkab Probolinggo juga dilengkapi Care Support Treatment (CST). CST itu dilengkapi fasilitas untuk perawatan dan pengobatan bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) -sebutan lain bagi pengidap HIV/AIDS. Hal itu dilakukan agar pengidap HIV/AIDS tidak perlu jauh-jauh berobat ke rumah sakit di Malang atau Surabaya.
Bahkan, dalam peresmian VCT di RSUD beberapa waktu lalu, disebutkan satu-satunya RSUD yang memiliki VCT se-Tapal Kuda hanya di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.