Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi Gas Lambat

Kompas.com - 28/05/2013, 03:33 WIB

Jakarta, Kompas - Kementerian Perindustrian mengusulkan pemotongan anggaran kegiatan konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Pemotongan anggaran ini disesuaikan dengan ketersediaan jumlah stasiun pengisian bahan bakar gas yang masih sangat terbatas peningkatannya.

”Jumlah converter kit (alat konversi) harus disesuaikan dengan jumlah SPBG (stasiun pengisian bahan bakar gas),” kata Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun di Jakarta, Senin (27/5).

Sebagai gambaran, tahun 2013 program alat konversi menjadi tanggung jawab Kementerian Perindustrian (Kemenperin) setelah sebelumnya di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Target Kemenperin, sesuai anggaran tahun 2013, adalah akan memasang 11.000 alat konversi yang harus didukung ketersediaan SPBG.

Alex menuturkan, Kemenperin tidak mungkin mengadakan alat konversi gas sebanyak-banyaknya kalau tidak diimbangi penambahan jumlah SPBG. Kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar gas akan mengantre lama kalau jumlah SPBG tersebut tidak memadai.

Dari data Kemenperin, anggaran kegiatan konversi BBM ke BBG sebesar Rp 206 miliar, diusulkan dipotong Rp 106,05 miliar. Sisa anggaran Rp 89 miliar digunakan untuk pengadaan 3.000 unit alat konversi beserta kegiatan pendukungnya. Pengadaan ini disesuaikan dengan kesiapan penambahan SPBG oleh Pertamina yang hanya tiga unit pada tahun 2013.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, mempertanyakan keseriusan pemerintah menjalankan program alat konversi gas. ”Kalau memang pemerintah serius, maka seharusnya program alat konversi itu dilakukan secara masif, terprogram, dan terukur,” kata Aria.

Apabila hal itu dilakukan, maka akan jelas pihak yang bertugas menyediakan gas, membangun SPBG, dan menyediakan alat konversi. Selain itu, juga ada integrasi antara seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam program konversi gas tersebut.

Aria menuturkan, DPR waktu itu mendukung program konversi ke BBG karena akan mengefisienkan penggunaan energi BBM. Tetapi dalam rapat kerja dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Pertamina didapat informasi bahwa jumlah SPBG di Jakarta hanya 8 unit. ”Kami mempertanyakan keseriusan pemerintah karena sampai sekarang tidak ada politik anggaran Menteri ESDM atau Pertamina untuk lebih meningkatkan jumlah SPBG,” ujar Aria.

Program konversi gas akan menekan pengeluaran biaya masyarakat untuk konsumsi BBM, khususnya Premium, karena harga gas lebih murah. Menurut Aria, kalau hendak dijalankan, program konversi gas untuk kendaraan jangan dilakukan setengah-setengah. (CAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com