Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Kumpulkan Kader di Bidakara, Ada Apa?

Kompas.com - 24/05/2013, 12:23 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengumpulkan semua kadernya, Jumat (24/5/2013) siang, di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan. Kader yang dikumpulkan berasal dari Dewan Pimpinan Pusat dan Wilayah (DPP/DPW) untuk merumuskan strategi meraih tiga besar di Pemilihan Umum 2014.

Saat dikonfirmasi, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Mahfudz Siddiq membenarkan informasi tersebut. Ia menjelaskan, agenda pertemuan yang rencananya digelar mulai pukul 13.30 WIB ini juga akan mengevaluasi perkembangan program di wilayah, pembahasan hasil survei, dan diskusi mengenai politik kontemporer.

"Yang datang DPP dan DPW, ini rutin per dua bulan," kata Mahfudz saat dihubungi pada Jumat (24/5/2013).

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PKS M Taufik Ridho menyampaikan informasi pertemuan tersebut. Acara pertemuan itu akan dipimpin langsung oleh Presiden PKS M Anis Matta.

Dalam beberapa bulan terakhir, dinamika di PKS menjadi sorotan pasca-ditetapkannya mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan tindak pidana pencucian uang terkait kuota impor daging sapi. Sejumlah petinggi PKS juga telah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus itu.

Belakangan, PKS juga menggulirkan kembali wacana keluar dari koalisi partai politik pendukung pemerintah. Wacana itu pertama kali dilontarkan oleh Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah. Alasannya, kata Fahri, tak cocok dengan gaya kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketua Fraksi PKS Hidayat Nurwahid membenarkan adanya wacana tersebut. Namun, kata dia, keputusan soal itu menjadi kewenangan Dewan Pertimbangan Tingkat Pusat (DPTP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

    Nasional
    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

    Nasional
    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

    Nasional
    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

    Nasional
    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

    Nasional
    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

    Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

    Nasional
    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

    Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

    Nasional
    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

    Nasional
    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

    Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

    Nasional
    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

    Nasional
    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

    Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

    Nasional
    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

    Nasional
    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    “Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

    Nasional
    Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

    Nasional
    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com