Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penyerang Muda Rendah Hati

Kompas.com - 24/05/2013, 03:34 WIB

Sukses Bayern Muenchen musim ini tidak terlepas dari ketajaman lini depan Bayern saat ini. Arjen Robben, Franck Ribery, Thomas Mueller, Mario Mandzukic, Mario Gomez, menjadi mesin-mesin pencetak gol tim Jerman itu.

Dari keempat pemain depan Bayern itu, Thomas Mueller-lah yang mengoleksi gol terbanyak di Liga Champions musim ini, yaitu delapan gol. Sangat wajar bila Pelatih Jupp Heynckes mengandalkan Mueller untuk menyempurnakan pencapaian Bayern musim ini dengan gelar juara Liga Champions.

Sebagai lulusan sekolah bola usia muda Bayern, Thomas Mueller sejak lama telah menyatu dengan Bayern Muenchen. Dia bisa ditempatkan di berbagai posisi, baik sebagai penyerang utama, second-striker, gelandang serang, maupun sebagai pemain sayap. Mueller, yang lahir di Weilheim, Jerman Barat, 13 September 1989, banyak dipuji karena memiliki kecepatan, teknik mumpuni, ketenangan, dan telah menunjukkan konsistensinya dalam mencetak gol, juga menciptakan peluang pemain lain mencetak gol.

Dengan koleksi delapan gol di Liga Champions musim ini, Mueller juga menunjukkan sosoknya sebagai pemain depan yang berbahaya. Mueller sering kali berada di luar kotak penalti, tetapi bisa dengan cepat menerobos masuk ke kotak penalti dan memanfaatkan bola di daerah berbahaya lawan. Wajarlah bila dia terus menjadi pemain utama Bayern.

Mueller mulai bermain bola lebih serius pada usia 19 tahun di klub TSV Pahl (1993-2000). Setelah tujuh tahun, dia kemudian mengejar impiannya untuk menjadi pesepak bola profesional dengan menempuh perjalanan darat 50 kilometer untuk bergabung dengan pasukan muda Bayern Muenchen. Dia berhasil masuk sekolah bola Bayern dan tergabung dalam tim di bawah 19 tahun (U-19) Bayern, yang menjadi peringkat kedua pada Liga U-19 Bundesliga, pada 2007.

Awal yang tak mulus

Perjalanan Mueller di tim senior Bayern awalnya tidak terlalu mulus. Ketika ia pertama kali menandatangani kontrak di tim senior pada Februari 2009 untuk dua tahun, Mueller sudah bersiap untuk dipinjamkan atau bahkan dijual ke tim lain. Namun, saat Louis van Gaal ditunjuk sebagai pelatih, Mueller terpilih masuk tim utama Bayern, meski pada beberapa laga awal dia kerap dicadangkan. Akan tetapi, setelah dia menunjukkan kemampuannya dengan membobol gawang Borussia Dortmund pada 12 September 2009, dilanjutkan gol lainnya di Liga Champions melawan Maccabi Haifa, Mueller semakin dipercaya sebagai starter.

Pada Piala Dunia 2010, Mueller dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik di ajang itu dan memenangi Sepatu Emas dengan lima gol dan tiga asis. Akan tetapi, dengan rendah hati dia berkomentar, ”Pada dasarnya saya beruntung, saya tampil pada saat yang tepat.” (OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com