Dana BOS Belum Cair, Sekolah Cari Utangan

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS) triwulan pertama (Januari-Maret) untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Jawa Timur, belum ada kejelasan sampai saat ini.

Padahal dana itu sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah. Akibatnya, sejumlah sekolah terpaksa mencari utangan untuk membiaya kebutuhan operasional sekolah, termasuk untuk honor guru swasta.

Abdul Hamid, salah satu pengelola MI sekaligus MTs di Kecamatan Kadur, Kamis (23/5/2013), mengaku sudah memiliki utang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Dana itu digunakan untuk membayar honor guru selama tiga bulan, serta kebutuhan operasional lainnya seperti pembelian alat tulis kantor (ATK).

Menurut Hamid, pihaknya sudah beberapa kali mencari tahu tentang pencairan dana itu ke kantor Kementerian Agama setempat, tetapi belum ada kepastian hingga kini. "Kami secara kelembagaan sudah berkali-kali menanyakan ke Kemenag Pamekasan, tapi tidak ada jawaban pasti. Katanya menyangkut kebijakan pusat," katanya.

Abdul Hamid berharap, dana BOS triwulan pertama itu segera dicairkan agar kebutuhan sekolah bisa terpenuhi dan bisa melunasi utang sekolah sebelumnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Pamekasan Nurmaludin belum bisa dimintai konfirmasi terkait hal tersebut. "Maaf saya terburu-buru ada acara lain," kata Nurmaludin, seraya naik ke dalam mobilnya.