Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Mengentaskan Anak dari Gizi Buruk, Selamanya

Kompas.com - 15/05/2013, 20:43 WIB

KOMPAS.com - Rumah itu seharusnya tak cocok disebut rumah karena hanya memiliki satu ruang sebesar 2x2 meter. Diisi oleh satu kasur dan lipatan pakaian seadanya. Tak ada dapur, ruang makan, dan kamar kecil. Inilah yang menjadi satu di antara faktor penyebab gizi buruk di Nias.

Jauh dari ingar-bingar suasana perkotaan, rumah yang dihuni keluarga Fotani Gea (32 tahun) itu sangat memprihatinkan. Rumah yang ukurannya mungkin lebih kecil daripada sebuah kamar kos di Jakarta itu, ia tinggali dengan istri dan lima orang anak.

Untuk memasak, istri Fotani, Marinawa, menggunakan api tungku berbahan kayu tak jauh dari kamar tadi. Di sudut lain, ada piaraan ternak tiga ekor babi. Jika ingin buang air, keluarga ini pergi ke sungai yang ada di sekitar rumah.

Penghasilan yang kurang, gizi tak seimbang, sanitasi yang tak mendukung, membuat dua anaknya kemudian diketahui menderita gizi buruk dan gizi kurang.

"Masalah sanitasi dan adanya anak gizi buruk menjadi alasan utama mengapa kami sarankan rumah ini untuk direnovasi," ujar Widayanto, Manager Kemitraan Yayasan Obor Berkat Indonesia (OBI), di Desa Banua Gea, Nias, Sumatera Utara, Senin (13/5/2013) lalu.

Rumah yang dihuni keluarga Fotani tersebut menjadi satu dari lima rumah di Desa Banua Gea yang masuk dalam program renovasi rumah sehat Tango Peduli Gizi Anak Indonesia 2013. Program yang diusung Wafer Tango bekerjasama dengan Yayasan OBI ini direncanakan selesai sebelum Agustus 2013.

"Saya sudah setahun menempati rumah ini," ujar Fotani.

Anaknya, Oprianus, mengidap gizi buruk, sementara Putra Damai yang paling kecil mengidap gizi kurang. Dr Eka Arya dari OBI menuturkan kedua anak tersebut tidak tumbuh normal seperti anak seusianya, baik dari berat badan, tinggi, dan lingkar lengan.

Oprianus di usia 4,5 tahun beratnya masih 13 kg, padahal anak seusianya seharusnya sudah 18 kg. Tinggi badannya 93 cm, dengan lingkar lengan 13,5 cm. Selain kondisinya yang menderita gizi buruk, ada penyakit penyerta lain yang ia bawa seperti anemia dan cacingan. Sementara Putra di usia 1,5 tahun beratnya hanya 7,5 kg dengan lingkar lengan yang kecil.

Oprianus, yang lahir 25 Agustus 2008, lalu menjalani pengobatan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dijadwalkan selama periode 7 Mei sampai 7 Juli mendatang. Selama periode itu, ia mendapat kunjungan (home visit) dan dipantau setiap hari, serta diberi makanan tiga kali sehari dan multivitamin.

“Sejauh ini menunjukkan perkembangan yang baik, kita terus pantau kondisinya,” ujar dr Eka, saat ditemui bersama Oprianus Senin (13/5/2013) lalu.

Adik Oprianus, Putra, sudah menjalani program Pemberian Makanan Tambahan sejak akhir Maret lalu. Sebulan sebelumnya berat Putra 7,5 kilogram, dan ketika ditimbang lagi bulan Mei, ada peningkatan menjadi 8,8 kilogram.

Dalam program PMT yang sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir, Tango memberikan makanan serta obat-obatan seperti multivitamin. Kurangnya asupan pangan dan ditambah lagi dengan kondisi rumah yang tidak bersih membuat anak-anak Nias rentan menderita gizi buruk.

“Kami tidak mau nanti ketika program ini usai, si anak kembali kena masalah gizi. Oleh karena itu kami turut bantu keluarganya, seperti renovasi rumah untuk menjaga kebersihan, serta penyuluhan ternak supaya mereka punya penghasilan tambahan,” papar Widayanto.

Fotani, yang seorang petani, mendapat bantuan program renovasi rumah sehat bersama empat rumah lainnya di Desa Banua Gea. Saat ini, ruangan di rumahnya masih kecil, atapnya lapuk, serta lantai semennya pecah. Rencana renovasi yang akan dilakukan yakni pada atap dan penggantian lantai.

“Prosesnya bertahap sampai Agustus mendatang. Dari beberapa rumah yang kami rencanakan untuk direnovasi baru satu yang selesai, milik keluarga Yasozisokhi Gea, sementara rumah Fotani ini belum,” ujar Widayanto beralasan.

Selain fokus pada si anak, lalu renovasi rumah, para orangtua yang anaknya mengidap gizi buruk juga diikutsertakan dalam program pemberdayaan dan pendampingan akan beternak dan bercocok tanam. Seperti ternak lele dan menanam sayur-sayuran sawi, kangkung, dan kacang panjang. Hasilnya selain menjadi asupan gizi keluarga juga memberikan penghasilan tambahan.

Mulai meluasnya bantuan untuk mengatasi gizi buruk ini beranjak dari Program Tango Peduli Gizi Anak Indonesia yang sudah berlangsung sejak tahun 2010. Pada anak yang mengalami malnutrisi, diketahui kemudian bahwa pemberian makanan tambahan saja tidak cukup. Persoalan dasarnya justru terletak pada keluarga, kondisi rumah, dan akses asupan pangan yang terbatas karena faktor ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tamu Kaget Hadiri Pernikahan Wanita Kembar Tiga

Tamu Kaget Hadiri Pernikahan Wanita Kembar Tiga

Isu Wanita
Pangeran William Selamatkan Gadis Cilik Korban Kecelakaan

Pangeran William Selamatkan Gadis Cilik Korban Kecelakaan

Isu Wanita
Pesan Zoe Saldana untuk Wanita Pasca-kelahiran

Pesan Zoe Saldana untuk Wanita Pasca-kelahiran

Isu Wanita
Jennifer Lopez Jadi Duta PBB untuk Wanita dan Anak-anak

Jennifer Lopez Jadi Duta PBB untuk Wanita dan Anak-anak

Isu Wanita
Aksi Miley Cyrus Terbaru Ini Menuai Protes

Aksi Miley Cyrus Terbaru Ini Menuai Protes

Isu Wanita
Kota Ini Akan Larang Wanita Kenakan Busana Minim

Kota Ini Akan Larang Wanita Kenakan Busana Minim

Isu Wanita
Putri Indonesia Lingkungan 2015 Gemar Sepatu Tumit Tinggi

Putri Indonesia Lingkungan 2015 Gemar Sepatu Tumit Tinggi

Isu Wanita
Kupas Tuntas Seputar Wanita dan Sepatu Tumit Tinggi

Kupas Tuntas Seputar Wanita dan Sepatu Tumit Tinggi

Isu Wanita
Perkenalkan, Model dengan Kaki Terpanjang di Amerika Serikat

Perkenalkan, Model dengan Kaki Terpanjang di Amerika Serikat

Isu Wanita
Wanita Penyandang Disabilitas Ini Melenggang di Panggung 'Fashion Week'

Wanita Penyandang Disabilitas Ini Melenggang di Panggung "Fashion Week"

Isu Wanita
8 Fakta Menarik dari Mendiang Putri Diana

8 Fakta Menarik dari Mendiang Putri Diana

Isu Wanita
5 Negara Penyedia Kereta Khusus Wanita

5 Negara Penyedia Kereta Khusus Wanita

Isu Wanita
Dianggap Kelebihan Berat Badan, Pramugari Ini Dilarang Terbang

Dianggap Kelebihan Berat Badan, Pramugari Ini Dilarang Terbang

Isu Wanita
Lelah Diejek, Wanita Ini Membuat Tato di Atas Kelainan Warna Kulitnya

Lelah Diejek, Wanita Ini Membuat Tato di Atas Kelainan Warna Kulitnya

Isu Wanita
7 Tanda Anda Harus Segera Ganti Bra Baru

7 Tanda Anda Harus Segera Ganti Bra Baru

Isu Wanita
Pertama Kali, Wanita Arab Saudi Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu

Pertama Kali, Wanita Arab Saudi Gunakan Hak Pilih dalam Pemilu

Isu Wanita
Bias Jender di Hollywood Makin Terlihat dari Angka Penghasilan yang Didapat

Bias Jender di Hollywood Makin Terlihat dari Angka Penghasilan yang Didapat

Isu Wanita
Kali Pertama, Prajurit Wanita Lulus Sekolah Elit Militer AS

Kali Pertama, Prajurit Wanita Lulus Sekolah Elit Militer AS

Isu Wanita
Cerita Suram Gadis India yang Jadi Kontestan Miss England

Cerita Suram Gadis India yang Jadi Kontestan Miss England

Isu Wanita
Penggemar Jennifer Aniston 'Tertipu' dengan Unggahan Foto Gaun Pengantin Ini

Penggemar Jennifer Aniston "Tertipu" dengan Unggahan Foto Gaun Pengantin Ini

Isu Wanita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com