Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Siap Bawa 112.688 Jemaah Haji

Kompas.com - 13/05/2013, 19:57 WIB
Haryo Damardono

Penulis

 

 

JAKARTA, KOMPAS.com- Pada hari Senin (13/5/2013), maskapai Garuda Indonesia dan Kementerian Agama Republik Indonesia menandatangani perjanjian pengangkutan untuk musim Haji 2013/ 1434 H.

Penandatanganan perjanjian tersebut dilaksanakan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar dan Direktur Jenderal Pelaksanaan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Anggito Abimanyu di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat.

Pemberangkatan penerbangan haji tahun 2013/1434H dimulai pada 10 September - 9 Oktober 2013, sedangkan pemulangan jemaah tanggal 20 Oktober-19 November 2013.

Sejak tahun 2012 hingga tahun 2013, penerbangan langsung ke Madinah hanya dilayani oleh embarkasi Jakarta pada 9 September-24 September 2013 dan akan kembali ke Indonesia langsung dari Madinah pada 4 November -  19 November 2013.

Demikian diinformasikan oleh VP Corporate Communications Garuda Indonesia Pujobroto, Senin (13/5/2013) di Jakarta.

Pada musim Haji 2013, Garuda Indonesia akan mengangkut 112.688 jemaah Indonesia dalam 295 kelompok terbang (kloter) dari 10 embarkasi.

Sepuluh embarkasi itu adalah Aceh (3.984 jemaah), Medan (8.324 jemaah), Padang (7.514 jemaah), Palembang (7.378 jemaah), Jakarta (22.151 jemaah), Solo (33.188 jemaah), Banjarmasin (5.240 jemaah), Balikpapan (5.352 jemaah), Makassar (14.993 jemaah) dan Lombok (4.564 jemaah).

Dalam penerbangan haji tahun 2013/1434H ini, Garuda mengoperasikan 14 pesawat yang terdiri dari 10 pesawat A33-300 (kapasitas 375 tempat duduk), 3 pesawat B-747 (kapasitas 455) dan 1 B-777 (kapasitas 314).

Pesawat tersebut rata-rata masih relatif baru bahkan ada pesawat yang diproduksi tahun 2010. Proses tender pesawat tersebut dilaksanakan secara terbuka dan transparan, dan diumumkan di media cetak nasional dan internasional.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com