Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halte Transjakarta Ditembak

Kompas.com - 13/05/2013, 03:13 WIB

Kepala Kepolisian Sektor Tebet Komisaris Nico Anderano membenarkan telah terjadi perusakan kaca di dua halte transjakarta, yakni halte di depan Hero pada pukul 02.28 dan di depan Tugu Pancoran pada pukul 02.30. Pelapornya adalah Kuswandono dengan membawa dua saksi, yakni Muhamad dan Sudarno. Ketiganya karyawan yang bertugas di halte itu.

”Laporan yang kami terima dari mereka, kaca halte itu pecah karena ditembak seseorang. Namun, dari hasil olah tempat kejadian, tidak ditemukan proyektil senjata api atau gotri,” kata Nico.

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, dari sejumlah kasus perusakan kaca halte transjakarta yang dilaporkan kepada kepolisian, tidak satu pun dari olah tempat kejadian ditemukan proyektil atau gotri. Jadi, meskipun ada pengakuan dari saksi petugas halte bahwa mereka mendengar suara letusan senjata api, belum bisa dipastikan itu suara senjata api dan retaknya atau pecahnya kaca halte itu akibat ditembak seseorang.

Menurut Rikwanto, bisa jadi retak atau pecahnya kaca karena terkena batu yang mencelat atau dilemparkan seseorang, tekanan udara, atau tidak tertutup kemungkinan karena memang ada yang menembak. ”Namun, untuk yang terakhir, kami tidak menemukan proyektil. Juga belum ada saksi mata yang jelas-jelas melihat seseorang dari dalam mobil dengan senjata api menembakkan senjatanya itu ke halte. Saksi-saksi hanya menjelaskan mendengar suara tar, ada mobil lari kencang, lalu kaca halte pecah,” katanya.

Meski demikian, ujarnya, kepolisian masih dan tetap melakukan penyelidikan atas kasus perusakan halte transjakarta.

”Perusakan itu terjadi di halte di jalur yang sama. Beberapa kejadian malah di halte itu-itu saja. Kalau memang perusakan itu dilakukan orang yang sama, tentunya orang tersebut yang sudah biasa atau tahu tentang situasi di jalur transjakarta tersebut,” katanya.

Kamera pemantau

Menurut Akbar, BLU Transjakarta berencana menambah kamera pemantau. Ia berharap, dengan jangkauan perekaman yang lebih luas, hal itu dapat membantu menjaga keamanan di sekitar halte. ”Sudah ada rencana menambah kamera pemantau itu,” kata Akbar.

Dalam setahun terakhir, perusakan halte transjakarta cukup menyita perhatian. Itu karena terjadi di koridor yang sama dan nyaris tidak berbeda lokasinya.

Akbar tak yakin motif pelaku adalah ingin meneror penumpang karena peristiwa terjadi di luar jam operasional transjakarta. Begitu pun dengan dugaan teror ke pengelola transjakarta.

”Tidak pernah ada surat ancaman yang dikirim orang ke kantor. Saya kira itu bukan teror ke pengelola transjakarta. Dugaan sementara, perusakan itu karena orang iseng. Pelakunya mungkin sama. Paling tidak, pelaku adalah orang yang mengenal tempat kejadian,” kata Akbar.

Dia berharap polisi dapat mengungkap kasus perusakan kali ini. Sebab, jika terus terjadi, dia khawatir hal itu bisa mengganggu persepsi publik terhadap angkutan massal transjakarta. (K04/RTS/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com