”Nama sudah ada, tetapi penentuan calon wakil (gubernur) ini masih harus finalisasi dengan partai pengusung utama, yakni Partai Kebangkitan Bangsa,” kata Khofifah seusai diskusi ”Upaya Mewujudkan Keadilan dan Kemakmuran Melawan Pembajakan Demokrasi,” di Surabaya, Jatim, Selasa (7/5).
Menurut Khofifah, keputusan nama wakil ditentukan tim pemenangannya, yakni Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Salahuddin Wahid dan mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi. ”Dari enam nama yang disurvei sudah mengerucut pada dua nama. Tunggu saja perkembangannya,” kata mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid ini.
Khofifah tak merisaukan masa pendaftaran calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang hanya 13-19 Mei. ”Pada tanggal 14 Mei malam akan ada pertemuan untuk membahas (nama wakil) ini. Jadi, masih ada waktu sebelum penutupan pendaftaran,” ujarnya. Pilkada Jatim akan digelar pada 29 Agustus.
Khofifah diusung delapan partai politik dengan dukungan 16,95 persen suara. Selain PKB, tujuh parpol lainnya adalah Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Partai Kedaulatan, Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia, dan Partai Matahari Bangsa.
Selain itu, Partai Nasdem juga memastikan dukungan kepada Khofifah. Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Jatim Mufti Mubarok menegaskan, rekomendasi dukungan untuk Khofifah telah disampaikan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Sebagai partai baru, Partai Nasdem belum dapat memberikan kontribusi suara dalam pencalonan Khofifah. Namun, kata Mufti, Nasdem menjamin sekitar 1,6 juta anggota yang tercatat di Jatim akan memilih Khofifah dalam pilkada mendatang. ”Akan ada sanksi terhadap kader yang tidak menaati keputusan partai,” ucapnya.
Dalam Pilkada Jatim ini, Khofifah akan menghadapi pasangan petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf dan pasangan Bambang Dwi Hartono-Said Abdullah. Senin kemarin, Bambang menyatakan siap dan optimistis menang karena didukung 262.000 pengurus PDI-P di Jatim.
Namun, Soekarwo mengaku tidak khawatir. Menurut dia, pilkada bukan ajang untuk menonjolkan kekuatan parpol, melainkan kompetisi untuk menawarkan kesejahteraan kepada rakyat. ”Bagus (jika Bambang-Said sudah siap maju), berarti demokrasi di Jatim makin hidup,” kata Soekarwo. Ia menilai, Khofifah dan Bambang-Said sama-sama lawan yang kuat.
Kemarin, 22 orang tergabung dalam Aliansi Partai Nonparlemen dari 22 parpol datang ke kantor KPU Jatim untuk memberi rekomendasi dukungan terhadap pasangan petahana. Ke-22 partai itu antara lain Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Pelopor, dan