JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan kantor perwakilan resmi gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford terus mendulang banyak desakan pada pemerintah Indonesia. Beberapa di antaranya adalah mendesak pemerintah untuk melayangkan protes keras pada pemerintah Inggris, dan meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengembalikan gelar kesatria dari Ratu Inggris.
Anggapan berbeda dilontarkan oleh anggota Komisi I DPR Helmi Fauzi. Helmi mengatakan, ada dua hal yang harus menjadi perhatian pembukaan kantor OPM di Oxford. Pertama, OPM berupaya memeroleh perhatian internasional terkait keberadaan mereka. Hal ini juga menunjukkan lemahnya lobi politik pemerintah Indonesia terhadap Inggris.
"Ini suatu usaha publisitas saja dari mereka (OPM) agar menjadi isu internasional. Tapi di sisi lain kita juga harus mengintrospeksi diri," kata Helmi, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Helmi mengatakan, pemerintah para diplomat Indonesia perlu lebih luwes dalam bergaul dengan pemimpin lokal di negara tertentu. Kehadiran Wali Kota Oxford pada peresmian pembukaan kantor OPM di Oxford menunjukkan kurangnya diplomasi diplomat Indonesia dengan pemimpin lokal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.