YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Sektor Kalasan, Sleman, Yogyakarta, memperkirakan lokasi penemuan sesosok mayat laki-laki berusia sekitar 40 tahun bukanlah lokasi pembunuhan ataupun penganiayaan korban. Di lokasi tidak ditemukan darah sama sekali, tidak cocok dengan kondisi luka di tubuh korban.
"Diduga lokasi penemuan mayat hanya untuk membuang," kata Kapolsek Kalasan Kompol Suparjo, Jumat (3/5/2013) petang. Dia mengatakan, darah hanya terlihat di samping tubuh korban, tetapi sama sekali tak ada ceceran darah di sekitarnya.
Dengan luka yang ada di tubuh korban, tutur Suparjo, darah pasti akan terciprat ke lokasi sekitarnya bila penganiayaan dan pembunuhan memang terjadi di sana. Saat ditemukan pun, kondisi mayat juga sudah mulai berbau.
STNK di saku
Suparjo STNK yang ditemukan di saku korban mencantumkan alamat pemilik di kawasan Nogotirto, Gamping, Yogyakarta. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolsek Gamping untuk menelusuri kepemilikan STNK itu.
"Saya sudah hubungi Kapolsek Gamping dan tadi pak RT Tuguran, Nogotirto, Gamping, sudah ke sini dan memberikan keterangan," kata Suparjo. Berdasarkan keterangan ketua RT itu, pemilik motor yang namanya tertera di STNK memang warganya. Tetapi, dia mengatakan motor itu sudah dijual.
"Semula motor itu memang milik Jumartono, tapi sudah dijual ke orang Gunung Kidul," ujar Suparjo. Saat ini pembeli motor tersebut masih dilacak.
Sebelumnya diberitakan, sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan di sawah Dusun Pucung Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Jumat (3/5/2013) sekitar pukul 06.00 WIB. Diduga lelaki ini adalah korban penganiayaan karena terdapat empat luka bacok di kepala dan pipi korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.