KEDIRI, KOMPAS.com — Hasil penyelidikan polisi terhadap dugaan penipuan berkedok investasi yang melibatkan puluhan korban dengan kerugian hingga miliaran rupiah yang terjadi di Kota Kediri, Jawa Timur, adalah modus penggandaan uang. Kepala Sub-bagian Humas Polres Kediri Kota AKP Surono mengatakan, dugaan itu berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 30 pelapor yang telah mendatangi mapolres kemarin.
"Rata-rata dijanjikan uangnya akan kembali 70 sampai 80 kali lipat, tapi ternyata tidak kunjung terealisasi, akhirnya mereka mendatangi kepolisian," kata AKP Surono, Kamis (2/5/2013).
Saat ini, Surono menambahkan, pihaknya juga telah memeriksa YNS yang dikenal sebagai paranormal serta dua orang lainnya, yaitu A dan AM yang menjadi terlapor. Dalam kasus ini, mereka bertiga diduga sebagai koordinator atau pengumpul uang yang akan digandakan itu.
"Tapi setelah kita lakukan mediasi, terlapor mengaku sanggup menyelesaikan secara kekeluargaan dan mengembalikan uang pelapor. Untuk realisasi pengembalian, masih dalam pembicaraan," katanya.
Terkait dugaan keterlibatan seorang pemilik padepokan di Probolinggo yang santer disebut oleh para korbannya, kepolisian belum menindaklanjutinya. Surono mengatakan masih fokus dan akan mendalami kasus yang terjadi di Kediri dahulu.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga Kediri mendatangi mapolres setempat untuk melaporkan dugaan penipuan investasi yang mereka alami, Rabu (1/5/2013). Mereka telah menyetor uang modal yang jumlahnya bervariasi antara Rp 3 juta hingga Rp 100 juta. Karena tidak kunjung menikmati hasil pengembalian modal sebagaimana dijanjikan, mereka akhirnya memperkarakan kasus ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.