Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Perampok Remaja Dibekuk di Palu

Kompas.com - 02/05/2013, 10:20 WIB
Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com - Aparat Satuan Reskrim Polres Palu, Sulawesi Tengah, menangkap tiga remaja perampok yang beraksi di kota tersebut. Dua di antaranya adalah pelajar sebuah SMK di Palu.

Dengan tangan terborgol, tiga pemuda, masing-masing berinisial Rh (18), Ra (18) dan Mc (16), yang mengenakan baju warna orange beruliskan "Tahanan Polres Palu" ini masuk ke ruang Reskrim. Raut wajah remaja-remaja itu tegang. Tak ada senyum.

Saat ditanya alasan mereka nekat merampok, remaja-remaja itu mengaku merampok karena ingin memiliki sejumlah barang elektronik yang tak sanggup dibelinya.

"Ponsel Nokia X2 itu kita jual Rp 100.000. Uangnya kita pakai beli makanan. Sementara laptop rencananya mau dipakai sendiri," kata Rh, kepada Kompas.com, Kamis (2/5/2013).

Di atas meja Reskrim sejumlah barang bukti hasil rampokan dijejer. Ada dua buah laptop, empat buah ponsel, sejumlah kartu ATM, flashdisk, dan tas perempuan berwarna cokelat. Sejumlah barang ini diamankan polisi di rumah salah satu dari ketiga remaja itu.

Mereka beraksi pada pagi dan sore hari. Ketiganya mengaku aksi perampokan itu dilakukan bergantian. Itupun juga karena diajak Rh (18), bekas pelajar SMK 3 Palu yang sudah melakukan 28 kali merampok.

"Saya cuma diajak dan ikut-ikutan saja. Karena kasus ini saya sudah tidak sekolah lagi," kata Mc pelajar SMK 3 ini.

Kasat Reskrim Polres Palu AKP Yoseph Adi Rahmat Sudrajat mengatakan, mereka masih melakukan pengembangkan terkait kasus ini. Diduga pelaku akan bertambah.

"Kita terus membongkar jaringan perampokan ini. Dari hasil penyelidikan terhadap tiga tersangka yang kita sudah amankan ini sejumlah nama dan ciri-ciri tersangka lain sudah kita kantongi," kata Yoseph.

Menurut Yoseph, walau tiga tersangka ini masih di bawah umur, mereka dikenakan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan ancaman hukuman 9 tahun penjara. Hanya perlakuannya yang berbeda. Mereka tidak akan digabung dengan orang dewasa, begitu kata Yoseph

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com