Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Perampok Truk Bermuatan Karet

Kompas.com - 01/05/2013, 02:49 WIB

PONTIANAK, KOMPAS - Jajaran Kepolisian Resor Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa, masih mengejar perampok yang membawa kabur truk bermuatan 6 ton karet mentah senilai Rp 54 juta sehari sebelumnya. Kawanan perampok juga masih menculik Rico, karyawan yang menemani Moresius, sopir truk yang dibebaskan sebelumnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pontianak Komisaris Puji Prayitno menuturkan, perampokan terjadi pada Senin (29/4) pagi di Jalan trans-Kalimantan Kilometer 50, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kepada polisi, Moresius yang melaporkan kejadian itu menyebutkan, selain merampas truk dan menculik Rico, perampok juga merampas uang tunai Rp 2,8 juta dan telepon seluler Moresius. Peristiwa itu terjadi saat Moresius mengemudikan truk bernomor polisi KB 8990 AG dari arah Tayan, Kabupaten Sanggau, menuju Kota Pontianak. Sesampainya di Sungai Ambawang tiba-tiba ada kendaraan lain yang memberikan tanda lampu darurat.

Khawatir terjadi ban kempes, Moresius pun menghentikan mobilnya dan kemudian mengecek ban cadangan truknya. Namun, mendadak seorang lelaki datang dan langsung memukul paha kanan dengan pistol dan menghantam punggungnya memakai tangan. Laki-laki tersebut juga langsung menuduh Moresius menabrak seseorang. Warga Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, Kalbar, itu lalu dimasukkan ke mobil perampok dengan kondisi terikat. Matanya juga ditutup dengan menggunakan kain sebelum membebaskannya. Rico sendiri masih ditahan.

Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Pontianak, Syarif Ibrahim Alkadrie mengatakan, peristiwa tersebut menjadi gejala meningkatnya kriminalitas di Kalbar. (aha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com