Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Akan Diputuskan Satu Harga

Kompas.com - 29/04/2013, 14:42 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah akan mengambil kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan satu harga. Pasalnya, rencana kebijakan dengan sistem dua harga BBM dianggap akan menyulitkan jika diimplementasikan.

"Iya, jadi kemungkinan satu harga," kata Menteri ESDM Jero Wacik seusai rapat terbatas membahas BBM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4/2013).

Rapat ini dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, rapat dihadiri Wakil Presiden Boediono, para menteri, Direktur Utama PT Pertamina Persero Karen Agustiawan, Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan pihak lainnya.

Jero mengatakan, Presiden akan menjelaskan keputusan terkait BBM di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) di Hotel Bidakara, Selasa (30/4/2013). Acara itu akan dihadiri gubernur, bupati/wali kota di Indonesia.

Jero menjelaskan, opsi satu harga diambil lantaran masyarakat, termasuk kalangan Dewan Perwakilan Rakyat, keberatan jika BBM dibuat dua harga. Dua harga dianggap merepotkan. Beberapa gubernur, kata dia, juga berpendapat sama.

"Kami sebagai pemerintah tentu dengarkan pemikiran di masyarakat. Banyak komentar dua harga kok repot. Rakyatnya repot, kaminya lebih repot. Sehingga pemikiran itu kami adopsi. DPR juga banyak komentar sebaiknya jangan dua harga," kata Jero.

Adapun terkait besaran kenaikannya, menurut Jero, masih dihitung pemerintah. Hanya saja, Jero memastikan harga BBM baru akan di bawah Rp 6.500 per liter. "Jadi kemungkinan satu harga sesuai keinginan masyarakat dan di bawah Rp 6.500 per liter," pungkasnya.

Seperti diberitakan, pemerintah berencana mengurangi subsidi BBM bagi pengguna mobil pribadi, dengan menerapkan harga Premium pada kisaran Rp 6.500 per liter. Sementara itu, pengguna sepeda motor dan angkutan umum masih bisa membeli Premium dengan harga Rp 4.500 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com