Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya Pemerintah Gelontorkan Solar

Kompas.com - 26/04/2013, 07:33 WIB

BANDAR SERI BEGAWAN, KOMPAS.com  - Pemerintah mengambil keputusan untuk menggelontorkan solar bersubsidi ke stasiun pengisian bahan bakar. Langkah ini untuk mengatasi kelangkaan di sejumlah daerah. Distribusi solar bersubsidi tidak lagi didasarkan atas kuota harian.

”Kemarin itu sempat langka karena kuota setahun sesuai undang-undang, (pasokannya) dibagi (menjadi kuota) harian oleh Pertamina dan BPH Migas karena memang mereka itu yang mengatur. Akibatnya, (kebutuhan masyarakat) tidak cukup,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Kamis (25/4/2013), di sela-sela mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Konferensi Tingkat Tinggi ke-22 ASEAN di Brunei, seperti dilaporkan wartawan Kompas, C Wahyu Haryo PS.

”Yang penting (solar bersubsidi) masuk dulu (ke SPBU), jangan dibagi harian. Terus saja (dipasok) dulu, nanti kita hitung. Karena itu pasti tidak cukup,” katanya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya, dalam keterangan pers, kemarin, menyatakan, Pertamina telah merealisasikan pasokan solar bersubsidi di berbagai daerah rata-rata 30 persen di atas penyaluran harian normal. Hal ini untuk mengurai antrean pembeli solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum, sebagai tindak lanjut arahan pemerintah untuk mengatasi antrean pembeli solar bersubsidi di SPBU terhitung sejak 23 April 2013.

Hingga kemarin, rata-rata penyaluran di berbagai daerah telah ditingkatkan 30 persen dari penyaluran harian normal. ”Berdasarkan laporan dari lapangan, antrean pembeli solar bersubsidi di SPBU berangsur-angsur mulai berkurang setelah pasokan solar bersubsidi ditambah 30 persen di atas penyaluran harian normal yang dimulai sejak Selasa,” kata Hanung.

Angkutan mogok

Akibat mogoknya angkutan umum di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pelajar dan masyarakat pada umumnya menjadi korban. Pelajar kelas III sekolah menengah pertama (SMP) yang harus menjalani ujian nasional hari terakhir kesulitan mencari angkutan. Beruntung mobil polisi dan mobil dinas Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang dikerahkan cukup membantu mereka. Meski begitu, para siswa ini sempat dilanda kecemasan karena khawatir tidak bisa tiba di sekolahnya tepat waktu.

”Saya hampir saja terlambat masuk kelas, padahal harus ikut UN,” kata Niken, pelajar SMP Negeri 3 Karanganyar.

Mogok berlangsung sejak pukul 06.00, diikuti bus AKDP, AKAP, dan mikrobus angkutan pedesaan yang jumlahnya mencapai hampir 100 unit. Bus-bus semula berkumpul di Terminal Tawangmangu, setelah dua jam kembali ke garasi masing-masing. (EVY/KOR/IRE/SIR/WIE/AHA/ GRE/ABK/WHO/EGI/INK/WER/ EKI/BAY/MHF/ILO/NIT/REK/JON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com