Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Jangan Dikuras

Kompas.com - 26/04/2013, 02:46 WIB

Jakarta, Kompas - Cadangan energi fosil terus dikuras untuk diekspor dan memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri. Hal ini mengakibatkan cadangan minyak dan gas bumi serta batubara itu makin turun. Untuk itu, pemerintah semestinya mengeluarkan kebijakan yang mendorong penghematan pemakaian energi nasional.

Menurut anggota Dewan Energi Nasional, Herman Darnel Ibrahim, dalam kunjungan jajaran DEN ke kantor Redaksi Kompas, Kamis (25/4), di Jakarta, volume ekspor batubara terus meningkat hingga mencapai 400 juta ton, sedangkan daya serap batubara di dalam negeri masih rendah. Sebagian produksi gas juga diekspor untuk meningkatkan penerimaan negara sektor migas.

Padahal, cadangan energi fosil di Tanah Air terus menipis karena terus diproduksi. ”Seharusnya porsi pemanfaatan minyak bumi dan batubara diturunkan. Kalau bauran energi diperbaiki dengan meningkatkan porsi pemanfaatan batubara dan gas yang harganya lebih murah dibandingkan minyak untuk membangkitkan listrik, maka subsidi energi akan dapat ditekan,” kata Herman.

Anggota DEN lainnya, Herman Agustiawan, menambahkan, konservasi energi harus dilakukan di sisi hulu dan hilir. Di sisi hilir, konservasi bisa dilakukan dengan menghemat pemakaian listrik dan bahan bakar minyak untuk transportasi. Dari sisi hulu, penghematan energi perlu dilakukan dengan membatasi ekspor batubara, minyak, dan gas bumi. ”Sumber daya alam jangan dikuras habis,” kata dia.

Saat ini negara-negara di dunia terus meningkatkan ketahanan energi nasional. Sebagai contoh, Jepang, yang tidak memiliki sumber daya alam melimpah, menerapkan strategi impor energi dalam kontrak jangka panjang demi menjaga ketahanan energi.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan, pada 2010, porsi batubara 40 juta ton setara minyak (MTOE) atau 24 persen, gas bumi 37 MTOE (22 persen), minyak 81 MTOE (49 persen), dan energi baru terbarukan 8 MTOE (5 persen). Pada tahun 2050, DEN menargetkan, porsi minyak diturunkan menjadi 20 persen, gas bumi 24 persen, batubara 25 persen, dan energi terbarukan naik jadi 23 persen. (EVY/PPG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com