BANDUNG,KOMPAS.com— Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Anis Angkawijaya mengajak semua pihak menanggulangi aksi premanisme dan kejahatan jalanan. Aksi-aksi itu merupakan fenomena gunung es masalah sosial, yang penanggulangannya tidak bisa hanya dilakukan dengan cara represif.
"Perlu dilakukan upaya komprehensif dan sinergis antara Polri dan instansi terkait dalam menyelesaikan akar permasalahannya," ujar Kapolda Jabar dalam pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Sonny Widjaya di Mapolda Jabar, Rabu (24/4/2013).
Menurut Kapolda Jabar, aksi-aksi premanisme kini cukup meresahkan masyarakat. Ini terkait dengan menjamurnya kelompok-kelompok preman, baik yang berkedok organisasi massa maupun kelompok preman jalanan.
Beberapa akar masalah munculnya aksi-aksi ini di antaranya kurang tegasnya aturan yang mengatur kehidupan bermasyarakat. Dengan lemahnya aturan itu, masyarakat yang sedang terimpit kesulitan hidup sering melakukan kejahatan. Namun, mereka merasa kejahatan yang dilakukannya itu bukan merupakan sebuah perbuatan melanggar hukum.
Karena itu Kapolda mengajak seluruh aparat, para stake holder untuk menanggulangi premanisme. Selain penertiban, razia, dan penegakan hukum, juga harus dilakukan pembinaan terhadap mereka. Oleh karena itu, diharapkan muncul kesadaran dan kepatuhan hukum yang pada gilirannya akan terwujud situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif, serta dapat terjaminnya rasa aman bagi masyarakat.
Pangdam Siliwangi menyatakan, TNI siap mendukung upaya Polri menanggulangi premanisme sehingga segala kemungkinan yang muncul bisa diantisipasi. Pemerintah Provinsi Jabar juga tengah memprioritaskan wajib belajar hingga tamat SLTA.
"Dari pengalaman penertiban preman, mereka yang terkena razia ternyata tidak tamat SMP," kata Gubernur Jabar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.