Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JLNT Distop, Rp 840 Miliar Terbuang Percuma

Kompas.com - 23/04/2013, 15:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Diberhentikannya proyek Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang disesalkan oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana. Politisi PKS tersebut beranggapan, jika proyek ini dihentikan, itu sama artinya dengan membuang percuma anggaran Rp 840 miliar. Padahal, proyek sudah tinggal penyelesaian akhir.

"Sayangnya, Pemprov DKI belum pernah mengajak DPRD DKI mencari jalan tengah untuk persoalan ini. Kami sangat terbuka membicarakannya asal jangan sampai kepentingan publik terganggu," kata Triwisaksana.

Menurutnya, proyek JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang harus dilanjutkan. Sebab, proyek ini sudah masuk dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) DKI Jakarta.

Kendala di lapangan karena adanya pipa air baku dapat dibicarakan dengan DPRD. "Jika perlu perubahan desain, bisa dilakukan, tetapi jangan sampai menghentikan proyek," ujarnya.

Sementara itu, persiapan penghentian proyek memerlukan biaya khusus sehingga perlu dibicarakan antara kontraktor dan Pemprov DKI Jakarta. Apabila kondisi ini sudah diatur dalam kontrak kerja sama, sebaiknya kedua pihak mengacu pada perjanjian awal.

Penghentian proyek juga bisa berdampak pada beban keuangan kedua pihak, yakni kontraktor dan Pemprov DKI, misalnya siapa yang menanggung biaya dari bahan bangunan yang tidak terpakai. Begitu pula dengan beban gaji terhadap tukang bangunan yang tidak bekerja lagi.

Dana total yang dikucurkan untuk proyek ini Rp 840 miliar. Targetnya pertengahan tahun 2013 jalan layang non-tol tersebut sudah bisa digunakan. Namun, jadwal ini meleset dan butuh dana tambahan lagi.

Tahun ini Pemprov DKI masih mengalokasikan anggaran sebesar Rp 98 miliar. Rinciannya, dana itu untuk penyelesaian pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang paket 1 Sudirman-Casablanca Rp 64 miliar, penyelesaian pembangunan pintu masuk di ruas Jalan Casablanca Rp 12,5 miliar, dan penyelesaian pembangunan paket Satrio Rp 21,5 miliar.

Pengerjaan proyek ini dimulai tahun 2010 yang dikerjakan dalam beberapa paket. Paket Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi, paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya, dan paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya. Saat ini, perkembangan pengerjaan proyek sudah mencapai 90 persen dari total pengerjaan. (DNY)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com