JAMBI, KOMPAS.com - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi mengintensifkan pendampingan dan bimbingan kepada sembilan siswa SD dari kalangan anak Suku Anak Dalam (SAD) di kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD), yang akan mengikuti UN pada 6 Mei 2013.
"Para fasilitator pendidikan kami saat ini secara intensif melakukan pendampingan dan bimbingan, kepada anak-anak SAD di Bukit Dua Belas yang akan mengikuti UN SD pada 6 Mei mendatang," kata Deputi Informasi Komunikasi dan Media KKI Warsi, Sukmareni, di Jambi, Selas a(23/4/2013).
Ia mengatakan, saat ini tercatat sembilan anak SAD yang akan mengikuti UN SD. Namun kemungkinan hanya lima anak yang dipastikan ikut UAN yakni Besigar, Perbal, Meranggai, Budi, dan Betulus, sementara empat anak lainnya masih diupayakan.
"Hanya lima anak SAD ini yang telah bisa dipastikan keikutsertaannya, sementara empat lainnya terkendala masalah administratif yang saat ini masih terus diupayakan Warsi, bisa diatasi sebelum waktu UN berlangsung," ujar Reni.
Anak-anak SAD yang akan ikut UN ini kesemuanya telah terdaftar sebagai siswa reguler di SDN 19 Desa Pematang Kabau, Kabupaten Sarolangun. Sebelumnya dalam proses kegiadan belajar mengajar (KBM) mereka mengikuti program kelas jauh dengan bimbingan dan pendampingan oleh fasilitator pendidikan Warsi di sekolah-sekolah alternatif, di hutan tempat bermukim mereka yang disebut "sekolah rimba".
Adapun bentuk-bentuk pendampingan yang dilakukan fasilitator Warsi adalah sebagaimana juga layaknya UN seperti membahas pendalaman materi pelajaran, membahas soal-soal UN terdahulu, dan beberapa kali try out yang dilakukan di sekolah rimba.
"Hingga saat ini, persiapan yang telah dilakukan sudah cukup baik, terbukti dengan semakin tingginya semangat optimisme anak-anak tersebut untuk mengikuti UN dilandasi oleh harapan, dan cita-cita ingin membuat perubahan dalam hidupnya di masa depan," kata Reni.
Saat ini, tambah dia, telah terjadi perubahan orientasi di kalangan SAD dalam memandang pentingnya pendidikan. Sebelumnya orientasi mereka hanyalah sekadar ingin bisa tulis baca, kini sudah dilengkapi pula dengan cita-cita ingin mampu melakoni berbagai profesi formal seperti ingin jadi guru, dokter, wartawan, dan ilmuan.
Sebelumnya, Warsi juga telah membimbing anak SAD pertama yang mengikuti UN tingkat SMA yakni Besudut di Bangko, Kabupaten Merangin. Sementara untuk tingkat SMP saat ini sudah tercatat sebanyak empat anak SAD yang sudah duduk di kelas 2 SMP.
Sumber: Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.