MALANG, KOMPAS.com — Sulitnya mendapatkan solar membuat para pencari pasir asal Malang menjerit. Mereka harus berhenti mencari pasir sejak seminggu lalu.
"Truk mau saya jalankan tidak bisa karena tidak ada solar. Jadi, ya sudah, saya berhenti kerja. Sudah semingguan ini tidak narik untuk ngangkut pasir," ujar sopir truk pencari pasir Lumajang asal Madyopuro Kota Malang, Imam (58).
Imam saat ini sedang antre solar di SPBU Dirgantara Malang sejak pukul 05.00 WIB. Hingga pukul 10.42 WIB, ia belum juga mendapat kepastian kapan akan mendapatkan solar.
"Saya juga sudah seminggu ini tidak narik. Ya kalau tidak narik artinya tidak dapat penghasilan," ujar Ripin (35), sopir truk pasir lainnya.
Ripin mengaku, seharusnya, setiap hari ia menarik 1 rit untuk membawa pasir Lumajang ke Malang. Penghasilan satu rit biasanya Rp 150.000 per sekali rit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.