Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Demokrat, Bagaimana Karier Politik Yenny Wahid?

Kompas.com - 16/04/2013, 16:57 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB) Zannuba Wahid atau akrab disapa Yenny Wahid menolak tawaran Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat untuk bergabung dengan Demokrat menghadapi Pemilu 2014. Lalu, bagaimana karier politik Yenny selanjutnya?

Yenny mengaku akan tetap berada di PKBIB. Selanjutnya, ia akan berusaha membesarkan PKBIB supaya bisa menjadi peserta pemilu di 2019. Seperti diketahui, PKBIB dinyatakan tidak lolos sebagai peserta Pemilu 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"PKBIB akan terus kita upayakan menjadi peserta Pemilu 2019. Kita akan terus melakukan konsolidasi supaya PKBIB bisa terus berkiprah dalam proses politik Indonesia," kata Yenny saat jumpa pers di Kantor PKBIB di Jakarta, Selasa (16/4/2013).

Yenny mengatakan, khusus untuk kepentingan Pemilu Presiden 2014, ia akan menghidupkan kembali organisasi kemasyarakatan Gerakan Kebangkitan Nusantara. Ormas itu dideklarasikan oleh ayahnya, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

"Melalui ormas ini, kita akan tampung aspirasi teman-teman. Memang itu momen yang akan kami pakai konsolidasi dalam proses pilpres nanti. Kami harapkan melalui ormas itu bisa diusung calon-calon (presiden dan wakil presiden) yang berjuang bagi kepentingan masyarakat banyak," ucap Yenny.

Yenny menambahkan, para kadernya sudah banyak yang pindah ke parpol lain, seperti Partai Demokrat, PPP, Gerindra, Partai Golkar, dan Hanura. Mereka akan maju sebagai caleg DPR, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kabupaten/Kota. Bahkan, ada yang mendapat jabatan di kepengurusan partai.

Apakah mereka akan diminta kembali ke PKBIB jika PKBIB lolos menjadi peserta Pemilu 2019? "Saya serahkan ke mereka. Yang namanya kader itu selama menyatu hatinya, satu visi dengan kita, akan tetap berjalan bersama. Tapi, kalau kerasan di tempat lain, ya silakan saja," jawab Yenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

    Nasional
    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

    Nasional
    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

    Nasional
    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

    Nasional
    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

    Nasional
    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

    Nasional
    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

    Nasional
    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

    Nasional
    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

    Nasional
    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

    Nasional
    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

    Nasional
    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

    Nasional
    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

    Nasional
    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com