Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Misteri Cebongan Terungkap di Peradilan Militer

Kompas.com - 15/04/2013, 02:34 WIB

Kurang dari dua minggu, Tim Investigasi TNI AD mengumumkan 11 anggota Kopassus yang diduga terlibat dalam penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Cebongan, Sleman, DI Yogyakarta, yang menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY. Pengumuman itu patut diapresiasi karena menunjukkan sikap jujur dan kesatria TNI AD, juga sikap jujur 11 anggotanya.

Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigadir Jenderal Unggul Yudhoyono menjelaskan, motif para pelaku adalah setia kawan kepada almarhum Sersan Kepala Santoso yang tewas diserang beramai-ramai di Hugo’s Cafe. Penyiksaan sadis yang dialami Santoso, yang juga melibatkan empat tahanan yang dititipkan di LP Cebongan tersebut, membuat teman-temannya di Kopassus marah (Kompas, 5/4).

Akan tetapi, pengumuman itu menimbulkan banyak pertanyaan. Mengapa tiba-tiba pihak TNI AD mengumumkan hal itu? Bukankah saat itu aparat kepolisian sedang mengusut intensif kasus itu? Mengapa anggota yang diduga menyerang hanya 11 orang? Bukankah saat penyerangan, gerombolan penyerang disebut-sebut atau diperkirakan terdiri atas 17-18 orang?

Unggul juga menjelaskan motif para pelaku adalah setia kawan dengan Santoso yang tewas diserang beramai-ramai di Hugo’s Cafe. Apa sebenarnya yang terjadi di Hugo’s Cafe sehingga Santoso diserang? Sebagai anggota intel Kodim, ”misi” intelijen apa yang diemban Santoso sehingga sampai diserang sekelompok orang yang disebut-sebut sebagai preman?

Penyerang Santoso juga diperkirakan 10 orang. Namun, aparat kepolisian baru dapat menangkap empat orang yang kemudian ditembak di LP Cebongan. Siapa sebenarnya keenam orang lainnya itu?

Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, aparat kepolisian tentu akan mengusut jika ada informasi pelaku yang mengeroyok Santoso sebanyak 10 orang. Namun, pengusutan tidak mudah karena pelaku utama pengeroyokan dan pembunuhan itu sudah tewas. Meski demikian, pengusutan tetap diupayakan.

Akan tetapi, atas kasus penyerangan di LP Cebongan, menurut Boy, aparat kepolisian menyerahkan sepenuhnya kepada polisi militer karena polisi militer juga penyidik. Polisi pun siap menyerahkan bahan-bahan penyelidikan kepada polisi militer. Akhir pekan lalu, Polda DIY memang menyerahkan sejumlah bahan penyelidikan terkait kasus LP Cebongan ke TNI.

Kualitas penyelidikan

Sejauh mana polisi militer dapat mengungkap kejanggalan-kejanggalan dalam peristiwa penyerangan di LP Cebongan dan keterkaitannya dengan peristiwa di Hugo’s Cafe? Hal itu tentu sangat tergantung pada kualitas penyelidikan dan penyidikan serta kemauan penyidik polisi militer TNI untuk mengungkap latar belakang di balik kasus penyerangan itu.

Namun, banyak pihak meragukan kemampuan dan kemauan polisi militer, termasuk Tim Investigasi TNI AD. Pendiri Institut Kebajikan Publik, Usman Hamid, mempertanyakan bagaimana Tim Investigasi TNI AD dapat menyatakan 11 anggota Kopassus terlibat dengan hanya berdasarkan pengakuan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com